Apa Itu Pembelajaran Berdiferensiasi ?
Kherysuryawan.id – Penjelasan tentang pembelajaran berdiferensiasi.
Halo sahabat kherysuryawan, selamat
berjumpa kembali pada website pendidikan yang mana pada kesempatan kali ini
admin akan memberikan penjelasan tentang apa itu pembelajaran berdiferensiasi
sehingga bagi para guru yang masih belum memehami tentang pembelajaran
berdiferensiasi maka dengan membaca postingan ini dapat mengetahui maksud dari
pembelajaran berdiferensiasi.
Sebagai seorang guru harus dapat menjadi
penuntun dan pengajar yang baik bagi para peserta didiknya. Nah salah satu
pembelajaran yang dapat di lakukan oleh seorang guru demi memenuhi kebutuhan
belajar murid ialah dengan melakukan pembelajaran berdiferensiasi.
Berikut
ini penjelasan tentang apa itu pembelajaran berdiferensiasi :
Pembelajaran
Berdiferensiasi adalah usaha guru untuk
menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar
individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam kelas yang
mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan upaya
yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.
Perlu di ketahui bahwasannya Melakukan
pembelajaran berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan
32 cara yang berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa
guru harus memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja
dibandingkan yang lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru
harus mengelompokkan yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang
kurang. Bukan pula memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak.
Pembelajaran berdiferensiasi bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut
(chaotic), yang gurunya kemudian harus membuat beberapa perencanaan
pembelajaran sekaligus, di mana guru harus berlari ke sana kemari untuk
membantu si A, si B atau si C dalam waktu yang bersamaan. Bukan.
Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap
atau Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda
dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan.
Lantas
seperti apa sebenarnya pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran
berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan
masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada
kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait
dengan:
1.
Kurikulum yang memiliki tujuan
pembelajaran yang didefinisikan secara jelas.
Bukan hanya
guru yang perlu jelas dengan tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
2.
Bagaimana guru menanggapi atau
merespon kebutuhan belajar muridnya.
Bagaimana ia
akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid
tersebut. Misalnya, apakah ia perlu menggunakan sumber yang berbeda, cara yang
berbeda, dan penugasan serta penilaian yang berbeda.
3.
Bagaimana mereka menciptakan
lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras
untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap
murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang
proses belajar mereka.
4.
Manajemen kelas yang efektif.
Bagaimana
guru menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya
fleksibilitas, namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin
melakukan kegiatan yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
5.
Penilaian berkelanjutan.
Bagaimana
guru tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian
formatif yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih
ketinggalan, atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan
belajar yang ditetapkan.
Pembelajaran
berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan
bagaimana guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
Untuk lebih memahami tentang
pembelajaran berdiferensiasi, maka perhatikan cerita di bawah ini :
Ibu
Ainun adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 orang. Saat ini ia
sedang mengajarkan materi tentang perkalian. Saat diberikan tugas menyelesaikan
soal-soal perkalian, di antara 32 murid
di kelasnya tersebut, Bu Ainun melihat ada 3 murid yang selesai lebih dahulu.
Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu
murid lainnya, akhirnya ia memberikan lembar kerja tambahan untuk 3 anak
tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3
anak tersebut, Bu Ainun memberikan 25 soal perkalian.
Menurut cerita diatas apoakah Ibu Ainun
telah melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ???
Berikut ini penjelasannya :
Keputusan Ibu Ainun memberikan soal yang
sama kepada ketiga murid yang selesai lebih dahulu tidak dapat disebut sebagai
pembelajaran berdiferensiasi. Pertama karena tambahan soal diberikan dengan
tujuan agar ketiga anak tersebut tidak mengganggu temannya yang belum selesai.
Kedua, ketiga murid tersebut kemungkinan membutuhkan tingkat kompleksitas yang
lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan belajarnya.
Dengan demikian, Ibu Ainun perlu
memperhatikan kebutuhan belajar murid-muridnya dengan lebih komprehensif, agar
dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar murid-muridnya
tersebut.
Demikianlah penjelasan mengenai
pembelajaran berdiferensiasi, semoga apa yang telah di paparkan diatas bisa
menambah wawasan pengetahuan guru dalam memahami lebih dalam tentang apa itu
pembelajaran berdiferensiasi sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas/sekolah maka guru dapat mengetahui bagaimana cara untuk menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi.
Sekian dan semoga Bermanfaat.