Rangkuman Matematika Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Matematika Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 6 “Bangun Ruang” untuk pembelajaran semester 2.

Halo sahabat kherysuryawan dimana pun anda berada, selamat berjumpa kembali pada postingan yang kali ini akan membahas tentang materi pelajaran matematika kelas 7 pada Bab 6 tentang “Bangun Ruang”.

 


Mata pelajaran matematika yang membahas tentang bangun ruang tentunya tidak lepas dari pengetahuan dalam mengenal jenis-jenis bangun ruang serta bagaimana cara dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan bangun ruang.

 

Untuk memudahkan siswa dalam mempelajari mata pelajaran matematika maka di butuhkan sebuah ringkasan materi. Nah melalui kesempatan ini admin akan membantu siswa untuk bisa mendapatkan sajian materi berupa ringkasan/rangkuman materi matematika kelas 7 SMP kurikulum merdeka.

 

Admin sengaja membuat ringkasan materi matematika kelas 7 bab 6 “Bangun Ruang” kurikulum merdeka ini agar bagi siswa maupun guru yang di sekolahnya telah menggunakan kurikulum merdeka serta sedang membutuhkan ringkasan materi tentang “Bangun Ruang” maka bisa memanfaatkan ringkasan materi yang akan admin sajikan melalui postingan ini.

 

Perlu untuk di ketahui bahwa pada mata pelajaran matematika kelas 7 SMP kurikulum merdeka khususnya pada Bab 6 tentang “Bangun Ruang” ada beberapa sub materi yang akan di bahas di dalamnya, berikut ini susunan sub materi yang nantinya akan di pelajari pada pembahasan seputar “Bangun Ruang”

1.       Sifat-sifat Bangun Ruang

2.       Berbagai Cara Mengamati Bangun Ruang

3.       Pengukuran Bangun Ruang

 

Setelah mengetahui susunan materi diatas, maka bagi anda yang ingin melihat sajian ringkasan/rangkuman materi matematika kelas 7 SMP Bab 6 “Bangun Ruang” pada pembelajaran kurikulum merdeka, maka berikut ini sajian lengkapnya :

 

BAB 6: BANGUN RUANG

1. Sifat-Sifat Bangun Ruang

Polihedron

Bangun ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang datar saja disebut Polihedron. Penamaan polihedron sesuai dengan banyaknya permukaan. Sebagai contoh, tetrahedron terdiri atas empat permukaan, pentahedron terdiri atas lima permukaan, dan heksahedron terdiri atas enam permukaan, dan seterusnya.

 

Polihedron yang memiliki permukaan poligonal beraturan (sama dan sebangun) dan setiap titik puncak menghubungkan sejumlah permukaan yang sama banyaknya disebut polihedron beraturan.

 

Hanya ada lima jenis polihedron beraturan, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

 

Kedudukan Garis dan Bidang pada Ruang

Menentukan Bidang



Jika titik A dan B pada bidang P, maka garis AB berada di P. Terdapat satu bidang yang memuat garis AB dan satu titik C di luar garis. Namun, banyak bidang tak terhingga yang memuat garis AB. Dengan kata lain, hanya ada satu bidang yang memuat tiga titik yang tidak segaris.

 

Dua Garis

Terdapat tiga macam kedudukan antara dua garis, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.



Garis dan Bidang

Jika garis l dan bidang P tidak berpotongan, maka mereka dikatakan sejajar dan ditulis l//P.

Ada tiga macam kedudukan antara sebuah garis dan sebuah bidang sebagai berikut.



Dua Bidang

Ketika dua bidang P dan Q tidak berpotongan, kita katakan bahwa bidang P dan Q sejajar , dan ditulis P//Q.

Ada dua macam kedudukan dua bidang pada ruang, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.



Jika dua bidang P dan Q berpotongan, garis yang terbentuk disebut garis potong.

 

Jarak pada Ruang

Garis AH tegak lurus pada bidang P. Panjang garis AH lebih pendek dari panjang setiap segmen garis yang menghubungkan A ke sembarang titik pada P. Panjang garis AH merupakan jarak antara A dan bidang P.



 

2. Berbagai Cara Mengamati Bangun Ruang

Bangun Ruang Dibentuk dengan Menggerakkan Bidang

Seperti gambar di bawah ini, pergerakan sebuah titik menghasilkan garis, pergerakan garis menghasilkan bidang, dan pergerakan bidang menghasilkan benda ruang.


Prisma dan tabung dapat dipandang sebagai benda ruang yang dibentuk dengan menggerakkan alas (segiempat atau lingkaran) ke arah tegak lurus.



Benda Putar

Bangun ruang yang diperoleh dengan memutar bangun datar sekali putaran terhadap garis sumbu l pada bidang yang sama disebut benda putar. Kerucut dapat dipandang sebagai benda ruang yang diperoleh dengan memutar segitiga siku-siku. Sementara itu, tabung dapat dibentuk dengan memutar persegi panjang.

Segmen AB yang membentuk permukaan kerucut atau tabung disebut generator atau pembangkit kerucut atau tabung.



Proyeksi Bangun Ruang

Dalam menyajikan bangun ruang pada bidang, selain menggunakan sketsa dan jejaring, seringkali dapat dipotong-potong menjadi bidang-bidang jika dilihat dari atas dan depan. Gambar tersebut dinamakan proyeksi.

Gambar dilihat dari depan disebut tampak depan. Gambar dilihat dari atas disebut tampak atas.



Jaring-Jaring Bangun Ruang

Jaring-jaring adalah gambar pada bidang yang menyajikan setiap permukaan bangun ruang yang dipotong dan dibuka sepanjang rusuk-rusuknya dan garis pelukisnya. Dalam jaring-jaring, kita menunjukkan panjang sebenarnya setiap rusuk dan bagian bangun ruang.

 

Jaring-Jaring Limas dan Kerucut

Gambar di bawah ini memperlihatkan limas persegi dan jaring-jaringnya.



Jika kita memotong sepanjang garis pelukis, kemudian dibuka, maka permukaan miring kerucut disebut sektor, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini.

 


3. Pengukuran Bangun Ruang

Luas Permukaan Prisma dan Tabung

Luas seluruh permukaan bangun ruang disebut luas permukaan. Luas dari alas bangun ruang disebut luas alas dan luas seluruh permukaan selimut disebut luas selimut.

 

Menghitung luas permukaan tabung dan prisma adalah :

v  Luas permukaan sama dengan dua kali luas alas + luas selimut

 

Luas Permukaan Limas

Contoh:

Hitunglah luas permukaan limas persegi yang ditunjukkan 

di samping kanan ini.

 


Jawaban:

Hitung luas alas dan luas selimut, kemudian jumlahkan.



Luas Permukaan Kerucut

Seperti ditunjukkan di bawah ini, tanpa mengubah jari-jari juring, ketika kita menggandakan sudut pusat juring dua kali, tiga kali, dan seterusnya, maka panjang tali busur dan luas juring juga akan berlipat dua kali, tiga kali, dan seterusnya.



Pada lingkaran, panjang tali busur juring berbanding lurus dengan ukuran sudut dalam. Luas juring berbanding lurus dengan ukuran sudut dalam.



Volume Bangun Ruang

Volume Prisma dan Tabung



Volume Limas dan Kerucut


 

Luas Permukaan dan Volume Bola

Luas Permukaan Bola



Volume Bola

 

Demikianlah ringkasan materi matematika kelas 7 SMP Bab 6 tentang “Bangun Ruang” yang akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2 kurikulum merdeka. Semoga ringkasan/rangkuman materi yang telah admin paparkan diatas dapat bermanfaat baik bagi siswa maupun bagi guru dalam pembelajaran matematika di kelas 7 SMP Kurikulum merdeka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel