Rangkuman Matematika Kelas 7 Bab 5 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Matematika Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 5 “Bangun Datar” yang akan di pelajari pada semester 2 di pembelajaran kurikulum merdeka.

Halo Sahabat kherysuryawan, kembali lagi di kesempaan kali ini admin akan berbagi seputar materi pelajaran khususnya untuk mapel matematika kelas 7 kurikulum merdeka.

 


Jika di sekolah anda sudah menggunakan kurikulum merdeka maka pastinya anda akan sangat membutuhkan sebuah ringkasan materi pelajaran kurikulum merdeka yang bisa memudahkan dalam proses pembelajaran. Disini admin akan membagikan ringkasan materi yang telah di sesuaikan dengan yang ada pada buku teks pelajaran kurikulum merdeka.

 

Materi pada mata pelajaran matematika akan terasa sulit jika kita tidak memahaminya, olehnya itu melalui postingan ini admin akan membantu siswa agar bisa memiliki ringkasan materi matematika kelas 7 pada Bab 5 tentang “Bangun Datar” yang akan di pelajari di semester 2 nantinya.

 

Meskipun mata pelajaran matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa di sekolah namun sebenarnya mempelajari matematika akan menjadi sangat asyik dan menarik apabila kita bisa memahami materi yang sedang di pelajari.

 

Nah untuk bisa memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran matematika tentunya ada banyak cara yang bisa di lakukan. Salah satunya ialah dengan membuat ringkasan atau rangkuman materi dari buku teks pelajaran matematika yang sedang di pelajari.

 

Membuat ringkasan atau rangkuman materi akan semakin memudahkan kita dalam menyerap dan memahami materi sebab materi yang akan kita pelajari telah di sederhanakan dan hanya menampilkan materi yang dianggap penting saja sehingga kita tidak terlalu banyak menghabiskan waktu untuk belajar.

 

Di kesempatan ini admin akan berbagi ringkasan materi matematika untuk kelas 7 SMP khususnya materi yang ada pada Bab 5 yaitu tentang “Bangun Datar” yang akan di pelajari pada pembelajaran di kurikulum merdeka.

 

Perlu di ketahui bahwa pada mata pelajaran matematika kelas 7 kurikulum merdeka khususnya pada Bab 5 “Bangun Datar” ada beberapa sub materi yang nantinya akan di pelajari. Berikut ini sub materi yang akan di pelajari pada mata pelajaran matematika kelas 7 Bab 5 “Bangun Datar”.

1.       Sifat-Sifat Dasar Bangun Datar

2.       Melukis Garis, Sudut dan Bangun Datar

3.       Transformasi Bangun Geometri

 

Sebagai informasi bahwa seluruh hasil ringkasan materi matematika kelas 7 bab 5 “Bangun Datar”  yang di sajikan pada artikel ini semuanya berumber dari buku siswa matematika kelas 7 SMP kurikulum merdeka versi terbaru.

Baiklah berikut ini sajian lengkap ringkasan/rangkuman materi matematika kelas 7 Bab 5 “Bangun Datar” yang akan di pelajari pada kurikulum merdeka.

 

BAB 5: BANGUN DATAR

1. Sifat-Sifat Dasar Bangun Datar

Garis dan Sudut

Jika kita menarik garis yang melewati A dan B, maka tidak ada garis lain yang juga melewati kedua titik A dan B. Namun, ada banyak garis yang melewati satu titik A. Dengan kata lain, hanya ada satu garis yang melalui dua titik A dan B. Sebuah garis yang melalui dua titik A dan B disebut garis AB.



Jika kita mengatakan garis, yang dimaksud adalah garis lurus yang diperpanjang tak terhingga ke kedua arah. Untuk garis AB, bagian garis mulai dari A sampai B disebut ruas garis (segmen garis) AB. Garis lurus yang diperpanjang ke arah B mulai dari titik A disebut sinar garis AB.

 

Sudut pada gambar berikut ini dibentuk dari dua sinar garis OA dan OB yang memanjang mulai dari O. Dalam hal ini O disebut titik sudut. OA dan OB disebut sisi sudut. Untuk menyatakan sudut, kita menggunakan simbol dan ditulis AOB dibaca “sudut AOB.” Kita menulis AOB untuk menyatakan ukuran sudut, misalnya AOB = 40° .



Catatan AOB pada gambar di atas dapat ditulis sebagai BOA dan dapat ditulis secara sederhana sebagai O, atau kita juga dapat menggunakan sembarang simbol, misalnya a.

 

Lingkaran dan Garis

Seperti ditunjukkan pada gambar di samping kanan, garis l melalui titik M pada segmen garis AB, sedemikian hingga AM = BM dan tegak lurus segmen garis AB. Titik M disebut titik tengah segmen garis AB. Seperti ditunjukkan, garis lipat akan tegak lurus sektor tali busur AB melalui pusat O.

 





Seperti diperlihatkan pada gambar di samping kanan, jika kita gambarkan garis l tegak lurus pada garis tengah ST, dimana M adalah titik potong antara l dan ST. Titik-titik A dan B adalah titik-titik potong garis l dan lingkaran O. Jadi, AM = BM.

 



Ketika garis l digerakkan seperti pada gambar, titik A dan B akan semakin lama semakin dekat, dan akhirnya mereka bertemu di titik T. Ketika lingkaran dan garis berpotongan di tepat satu titik, maka lingkaran dan garis bersinggungan. Titik persinggungan disebut titik singgung dan garis yang menyinggung lingkaran disebut garis singgung pada lingkaran.

 

Garis singgung pada lingkaran selalu tegak lurus pada jari-jari yang melalui titik singgung.

 

Perpotongan Dua Lingkaran


Seperti pada gambar di samping kanan, dua lingkaran berukuran sama yang pusatnya di A dan B berpotongan di dua titik P dan Q.

Apa bentuk dari segi empat PAQB?

 

Segi empat PAQB adalah belah ketupat. Belah ketupat adalah bangun simetris garis terhadap diagonal-diagonalnya sebagai sumbu simetris. Jadi, panjang sisi yang bersesuaian dan ukuran sudut-sudut yang bersesuaian adalah sama.

 

Seperti pada gambar di bawah ini, jika perpotongan diagonal PQ dan AB adalah titik O, maka PO = QO, dan AO = BO. Diagonal belah ketupat berpotongan tegak lurus, jadi PQ AB.


 

2. Melukis Garis, Sudut, dan Bangun Datar

Dasar dalam Melukis

Menggambar bangun menggunakan bantuan jangka dan penggaris saja dinamakan kegiatan dalam melukis.

Penggunaan penggaris hanya untuk menggambar garis dan penggunaan jangka hanya untuk menggambar lingkaran dan menyalin panjang ke tempat lain.

 

Contoh:

Buatlah segitiga menggunakan segmen-segmen garis AB, BC, dan CA sebagai tiga sisi segitiga.



Jawaban:

Berikut ini proses menggambarnya:

1.       Kopi panjang segmen garis AB.

2.       Gambar sebuah lingkaran berpusat di A dan garis AC sebagai jari-jari.

3.       Gambar lingkaran menggunakan B sebagai pusat dan segmen garis BC sebagai jari-jari.

4.       Titik potong antara lingkaran (2) dan (3) adalah titik C. Hubungkan titik A dan C, juga titik B dan C.



 

Melukis Garis Sumbu

Contoh:

Buatlah garis sumbu dari garis AB.

 

Jawaban:

Gunakan fakta bahwa diagonal-diagonal belah ketupat saling tegak lurus.


Berikut ini prosesnya:

1.       Gambarlah lingkaran dengan A sebagai titik pusat dengan jari-jari sembarang.

2.       Menggunakan jari-jari yang sama dengan nomor (1), gambar lingkaran dengan pusat B. Titik potong kedua lingkaran dinamai P dan Q.

3.       Gambar garis melalui P dan Q.

 


Melukis Garis Bagi

Contoh:

Lukislah sebuah garis bagi dari AOB.

 

Jawaban:

Berikut ini proses melukisnya:

1.       Buatlah lingkaran berpusat di O dan sembarang segmen garis sebagai jari-jari. O merupakan titik sudut. Namai titik-titik potong lingkaran dan sisi-sisi OA dan OB sebagai P dan Q.

2.       Gambarlah dua lingkaran berpusat di P dan berpusat di Q jari-jari sama dengan segmen garis di 1 . Titik potong kedua lingkaran dinamai R.

3.       Tarik sinar garis OR.


 

Sifat-Sifat Garis Bagi

v  Titik-titik pada garis bagi adalah titik-titik yang memiliki jarak yang sama ke kedua sisi sudut.

v  Di sisi lain, titik-titik yang berjarak sama ke kedua sisi sudut merupakan titik-titik pada garis bagi.

 

Contoh:

Lukislah sudut 30° .

 

Jawaban:

1.       Tarik garis OA, dan ambil sembarang titik P pada OA.

2.       Lukis segitiga sama sisi OPQ menggunakan segmen garis OP sebagai salah satu sisinya.

3.       Ukuran sudut pada segitiga sama sisi adalah 60° , jadi kita dapat melukis garis bagi OB dari QOP.



 

3. Transformasi Bangun Geometri

 

Translasi

Contoh:

Pada gambar di bawah ini, ∆DEF merupakan bangun geometri yang dihasilkan dari ∆ABC yang digeser searah dan sepanjang anak panah.

 

Transformasi dengan menggeser bangun geometri suatu arah tertentu sejauh suatu jarak tertentu disebut translasi. Dalam translasi, setiap titik pada bangun geometri ditransformasikan ke arah yang sama sejauh jarak yang sama. Jadi, pada Contoh di atas,

AD // BE //CF, dan

AD = BE = CF.


Catatan: AD // BE //CF menyatakan bahwa AD, BE, dan CF saling sejajar.

 

Rotasi

Contoh:

Pada gambar di bawah ini, ∆DEF merupakan bangun geometri yang dihasilkan dari ∆ABC dengan memutar sejauh 90° searah jarum jam dengan titik O sebagai pusat.



Transformasi yang memutar sebuah bangun geometri sejauh sudut tertentu dengan suatu titik pusat disebut rotasi. Titik pusat tersebut disebut titik pusat rotasi. Pada rotasi, setiap titik pada bangun geometri diputar atau dirotasi sejauh sudut yang sama besarnya.

Jadi, pada Contoh diatas, AOD = BOE = COF = 90° , dan OA = OD, OB = OE, OC = OF.



Rotasi 180° seperti ditunjukkan pada gambar di samping ini disebut rotasi simetri titik.

 


Pencerminan

Contoh:

Pada gambar di samping kanan, ∆ DEF merupakan bangun geometri yang dihasilkan ketika ∆ ABC dibalik menggunakan garis lipat l.




Transformasi yang membalik bangun geometri menggunakan garis disebut pencerminan atau refleksi. Garis lipatan disebut sumbu pencerminan.

Pada Contoh diatas, ketika bangun geometri dicerminkan menggunakan garis l, maka segmen garis AG dan DG sama panjangnya. Akibatnya, l merupakan bisektor tegak lurus dari segmen garis AD.

Jadi:

l AD dan AG = DG.

 

Demikianlah rangkuman materi matematika kelas 7 Bab 5 tentang “Bangun Datar” yang akan di pelajari pada semester 2 kurikulum merdeka. Semoga dengan admin kherysuryawan membagikan ringkasan/rangkuman materi matematika kelas 7 bab 5 “Bangun Datar” tersebut dapat membantu siswa dalam belajar matematika di sekolah maupun di rumah masing-masing.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel