Rangkuman Materi IPS Kelas 7 Tema 4 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman materi pelajaran IPS kelas 7 SMP Tema 4 semester 2 kurikulum merdeka.

Sahabat pendidikan yang berbahagia, pada kesempatan kali ini admin kembali akan memberikan uraian materi pelajaran yang ada pada mata pelajaran ilmu pengetahun sosial (IPS) kelas 7 SMP kurikulum meredeka.

 


Materi ini admin sajikan sebagai salah satu harapan agar dapat membantu para guru maupun siswa yang akan belajar mata pelajaran IPS di jenjang SMP khususnya pada kelas 7 SMP. Adapun materi ini di ambil dari buku teks pelajaran IPS kelas 7 kurikulum merdeka.

 

Jika di sekolah anda telah menggunakan kurikulum merdeka dan juga saat ini sudah mulai mempelajari materi tentang pemberdayaan masyarakat pada kelas 7 Tema 4 semester 2, maka anda bisa memanfaatkan uraian materi ini sebagai bahan pembelajaran.

 

Berikut ini beberapa tujuan pembelajaran yang diharapkan mampu untuk dicapai setelah mempelajari materi IPS kelas 7 bab 5 kurikulum merdeka pada materi pemberdayaan masyarakat ;

• Menjelaskan keragaman sosial budaya di masyarakat

• Menguraikan permasalahan dalam kehidupan sosial budaya

• Mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat

• Menganalisis peranan komunitas kehidupan masyaraka

 

Baiklah berikut ini sajian ringkasan/rangkuman materi IPS kelas 7 Tema 5 kurikulum merdeka


Tema 04 Pemberdayaan Masyarakat

A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat

 

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita harus bangga karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan. Konsep keragaman budaya juga mencakup barang-barang yang dihasilkan oleh kelompok kebudayaan tersebut, seperti busur dan anak panah, alat bajak sawah, kitab hukum adat, dan rumah adat. Budaya dapat dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk bertahan hidup, alat dari praktik, pengetahuan, dan simbol yang diperoleh melalui pembelajaran, bukan oleh naluri, yang memungkinkan orang untuk hidup dalam masyarakat. Dapat disimpulkan, masyarakat merupakan sekumpulan individu yang saling berbagi serta berinteraksi dalam sebuah kebudayaan yang sama. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam penjelasan berikut :

1.    Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi Keragaman Budaya.

Lingkungan fisik akan memengaruhi keragaman budaya. Manusia sebagai individu merupakan sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam diri seorang individu terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi dari unsur tersebut menghasilkan tingkah laku seseorang yang mencerminkan karakter atau budayanya. Kesatuan dari kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu daerah yang mempunyai pola yang sama dapat membentuk budaya daerah tersebut yang membedakan dengan tempat lain. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor

 

a.       Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya

Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut, kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku bangsa. Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan mereka tidak dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain. Akibat dari hal tersebut, akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan masing-masing sesuai keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai kebutuhan mereka untuk bertahan hidup yang berbeda satu sama lain.

b.        Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya

Contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada masyarakat pesisir pantai utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di mana masyarakat pesisir tinggal pada daerah dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, akan berbeda budayanya dengan mereka yang tinggal di lereng gunung dengan suhu rendah. Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau Sumatra, pakaian adatnya akan berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan Bukit Barisan. Indonesia bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan hujan tropis, tetapi tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat dibagi menjadi dua region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan hujan tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali. Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim di NTT adalah stepa tropis.

 

c.        Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya

Berdasakan latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa. Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada masa lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan. Akulturasi berupa percampuran kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia dengan tidak menghilangkan unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan Indonesia semakin beragam. Akibat dari akulturasi tersebut menimbulkan terbentuknya ras, kepercayaan, dan agama yang berbeda-beda di Indonesia.

2.    Jenis Keragaman Budaya

Jenis keragaman budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik. Keragaman tersebut dapat dijumpai pada masyarakat yang bermukim di dataran tinggi dan masyarakat yang bermukim di dataran rendah. Jumlah penduduk dan luas wilayah akan memengaruhi keberagaman. Masyarakat dengan jumlah yang sedikit cenderung memiliki budaya yang seragam, tetapi masyarakat yang jumlahnya besar akan memiliki banyak sub atau bagian keragaman budaya. Misalnya di Pulau Sumatra, bahasa Batak terbagi menjadi beberapa rumpun.

Dalam sebuah kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya universal. Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories of Culture, membagi sistem budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan. Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat mengacu pada unsurunsur kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:

a. Bahasa

b. Sistem pengetahuan

 c. Sistem organisasi kemasyarakatan

 d. Sistem peralatan hidup dan teknologi

 e. Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi

 f. Sistem religi

 g. Kesenian

 

keragaman budaya merupakan kekayaan bangsa yang perlu kita lestarikan. Tidak hanya untuk kegiatan pariwisata, tetapi pelestarian budaya juga perlu dilakukan untuk kepentingan generasi penerus bangsa agar tidak kehilangan jati diri kebudayaannya. Pelestarian budaya daerah perlu dilakukan karena setiap budaya daerah adalah bagian dari budaya nasional, kebudayaan nasional Indonesia turut menjadi bagian dari kebudayaan global.

 

B. Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya

 

a.       Sejarah Lokal

Sejarah yang kalian telah pelajari di tema sebelumnya merupakan sejarah nasional Indonesia. Apakah kalian tahu bahwa terdapat sejarah di tingkat lokal? Apakah kalian tahu sejarah mengenai Sultan Nuku, Ratu Kalinyamat, Laksamana Malahayati dan Syarif Abdurrahman? Bagaimana jasa dari tokoh-tokoh tersebut bagi Bangsa Indonesia? Beliau semua adalah sosok yang hidup di dalam sejarah di tingkat lokal. Mereka semua memperjuangkan tanah airnya dari serangan bangsa asing di mana ketika itu sedang gencar menguasai Nusantara

 

a.       Sultan Nuku: Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua

Pada tahun 1780 seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua mengalami pergolakan dalam pergantian takhta di Kerajaan Tidore. Tokoh yang mempunyai peran sentral adalah Nuku bersama Kamaluddin, adiknya. Setelah Sultan Gaizira meninggal pada April 1780, Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore sebagai salah satu wilayah kekuasaannya. Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan Tidore. Namun di hati rakyat, Kamaluddin dan Nuku yang paling terkemuka. Belanda menjadikan Tidore sebagai vasal dan mengangkat Pata Alam sebagai pemimin dengan tugas menjaga keamanan di wilayahnya pada 17 Juli 1870. Namun, sebagian dari wilayahnya tidak mengakui dan memilih Nuku sebagai Sultan. Di tahun yang sama, timbul pergolakan sebagai protes dalam bentuk perampasan dan pembakaran. Berikutnya Belanda melakukan serangan ke daerah yang mengakui Nuku menjadi Sultan. Pangeran Kamaludin ditangkap. Namun, Pangeran Nuku yang memiliki relasi dengan Papua dan Inggris berhasil melarikan diri ke daerah Papua. Kedudukan Nuku semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan oleh bangsa Papua. Nuku mempunyai basis yang kuat dan menyerang Seram untuk merebut daerah tersebut dari Ternate. Pada 1783, Pata Alam melancarkan sebuah strategi dalam rangka memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal. Utusan tersebut justru berbalik arah dengan memihak Nuku. Papua dan Nuku bersatu untuk bersamasama melawan Belanda Dengan tambahan kekuatan tersebut, Nuku semakin kuat dan mulai menyerang Ternate dan Tidore. Tidak ada perlawanan sehingga rakyat TEMA 04: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 217 Tidore kacau balau. Belanda lalu menangkap Pata Alam karena curiga ia bersekongkol dengan Nuku. Rakyat Tidore pun dihukum dengan kejam. Peristiwa yang dikenal sebagai Revolusi Tidore tersebut pada tahun 1783. Lalu Belanda mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai pengganti Pata Alam. Sementara itu, Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin komunikasi kepada para raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani. Nuku juga berkomunikasi dengan Inggris di Benggala dan mencari bantuan ke Banjarmasin serta Mangindanau. Pengaruh Nuku mendesak Belanda untuk mengakui dirinya sebagai Sultan Seram. Pasang surut mewarnai perjuangan Nuku, ia harus berpindah- pindah tempat. Namun, Ternate dan Tidore selalu gagal menundukan Nuku. Pengaruh Nuku mulai merosot pada pertengahan 1790 ketika banyak wilayah justru bersumpah setia kepada Belanda dan Ternate. Gambar 4.8 Lukisan masjid di Waru, Seram, markas Sultan Nuku saat perjuangan melawan Belanda Sumber: Public Domain/Loius Le Bretton/ Atlas pittoresque/Wikimedia Commons (1846) 218 ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNTUK SMP KELAS VII Tahun 1794 M merupakan tahun keuntungan bagi Nuku karena mendapatkan dukungan dari Inggris. Banyak rakyat Tidore memihaknya. Jamaludin, ayahanda Sultan Nuku, yang kembali dari pengasingan di Sailan turut menggabungkan diri. Angkatan laut Nuku muncul di Tidore pada 12 April 1979 yang terdiri dari 79 kapal angkatan laut Nuku dan sebuah kapal Inggris. Sebagian besar pembesar kerajaan menyerah. Sultan Kamaluddin melarikan diri ke Ternate. Nuku yang menduduki Tidore menggempur berkali-kali Ternate. Akhirnya, Ternate diserahkan oleh Belanda pada 21 Januari 1781. Nuku pun memperoleh pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah melalui perjuangan panjang dan penuh kegigihan. Nuku memerintah sampai 14 November 1805 dan meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore. Sultan Nuku dalam pertempurannya selalu menang melawan Belanda. Tekadnya kuat untuk mengusir penjajah yang mengganggu rakyat Maluku dan Papua. Sultan Nuku bersatu dengan para raja di Papua untuk melawan penjajah. Mereka dengan gigih menghimpun kekuatan dan menyerang Belanda. Sukses besar ini merupakan perjuangan tanpa lelah dari Nuku dan para raja di Papua yang tidak mau dijajah Belanda. Pada akhirnya Sultan Nuku dapat mengamankan dan membawa suasana damai dan tenang di wilayah Maluku dan Papua dari penjajahan bangsa asing.

 

b.      Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus. Kekacauan di pusat Kerajaan Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan. Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu atas pengangkatan Sunan Prawata. Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas dendam. Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus. Namun dalam perjalanan pulang, Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang.

Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah utara Sungai Jepara. Ia meninggalkan keraton dan semua kemewahannya. Ratu berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada orang yang berhasil membunuh Arya Penangsang. Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, Ki Panjawi, dan Danang Sutawijaya. Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat kemudian dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa. Sejak pertengahan abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa. Kekuasannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan. Keberhasilan ini ditunjang oleh pelabuhan yang aman dan angkatan laut cukup banyak. Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. Aspek sosial dan ekonomi tersebut berdampak kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram. Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M. Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka. Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain. Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di Jepara. Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara. Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah. Orang-orang Jawa yang TEMA 04: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 221 merasa dirugikan meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk melawan Portugis di Malaka. Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Dengan semangat yang tinggi, Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.

Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan. Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di pesisir utara Jawa. Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana. Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara berhasil dihadang Portugis. Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565. Berkat keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.

 

c.       Laksamana Malahayati

 Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita bernama Keumalahayati. Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Perancis). Beliau adalah laksamana wanita pertama di dunia modern. Konflik antara Aceh dan Portugis sudah terus berlanjut hinga akhir seperempat abad ke-17 dari abad ke-16. Pada konflik antara Aceh dan Portugis muncul tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting untuk mempertahankan eksistensi dari Kerajaan Aceh. Di antaranya yang paling heroik ialah Keumalahayati. Keumalahayati oleh warga setempat (orang Aceh) dikenal dengan Malahayati atau Hayati. Jika ditarik garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan keturunan dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya seorang laksamana yang bernama Mahmud Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah, seorang laksamana yang juga merupakan putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah tahun 1530-1539 M. Keumalahayati merupakan wanita yang mempunyai pangkat laksamana Kerajaan Aceh. Beliau memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604). Sebelum menjabat sebagai laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan wanita. Pasukan ini terdiri dari wanita yang suaminya gugur di medan perang saat peperangan antara Aceh dan Portugis. Pembentukan pasukan tersebut merupakan gagasan darinya agar para wanita yang suaminya gugur di medan perang dapat menuntut balas. Permohonan tersebut disetujui oleh Sultan Aceh. Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng Kuta Inong Bale. Keumalahayati memimpin 2.000–3.500 lebih pasukan.

Keumalahayati menjabat sebagai laksamana yang mengatur sejumlah pasukan laut. Tugas lainnya adalah mengawasi kapal-kapal perang (galley) milik kerajaan Aceh dan pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah syahbandar. Semasa Laksamana Keumalahayati, kapal perang dan pasukan gajah menjadi kekuatannya utama angkatan perang Kerajaan Aceh. Selain di pusat pemerintahan kerajaan, kapal-kapal perang tersebut juga disimpan di daerah bawahan-bawahan. Kekuatan Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat interaksi dari Belanda. Kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan Leeuwin pada tanggal 21 Juni 1599 berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh. Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman yang merupakan dua bersaudara masing-masing memimpin kedua kapal tersebut. Kapal Belanda tersebut disambut baik oleh Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh berharap mendapatkan kerjasama yang baik untuk perdagangan lada. Namun, rupanya kapal Belanda tersebut hendak mengacau di Kerajaan Aceh. Laksamana Keumalahayati menggagalkan upaya Belanda tersebut. Menurut cerita, Cornelis de Houtman tewas dibunuh oleh Keumalahayati dalam duel satu lawan satu di geladak kapal. Sedangkan Frederick de Houtman menjadi tahanan Kerajaan Aceh. Di samping sebagai laksamana yang cerdas, Keumalahayati juga memegang jabatan sebagai troop commander. Jabatan lain yang dipegang adalah diplomat. Ia menjadi diplomat ulung dan bertanggung jawab atas kendali hubungan luar negeri.

Saat pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati pernah bersumpah di hadapan Sultan atas nama Tuhan. Ia akan berjuang melawan musuh-musuh dari Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan. Keumalahayati melaksanakan sumpah tersebut hingga akhirnya gugur di medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh. Darma Wangsa (Iskandar Muda), Keumalahayati, dan pasukannya berhasil melawan Portugis dan mengusirnya dalam pertempuran di Teluk Krueng Raya. Kuemalahayati gugur dan dimakamkan di Lereng Bukit Kota Dalam, yaitu pada sebuah bukit terlarang di Desa Nelayan.

 

d.      Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan wanita Dayak yang lahir pada tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh Abdurrachman. Sebagai anak muda berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi dan bakatnya. Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai dari berdagang sampai ke Banjarmasin hingga merompak kapal asing. Beliau menjadi menantu sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari Banjarmasin. Namun, ambisinya yang tinggi menyebabkan ia dibenci dan terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan Barat.

Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa pengikutnya berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan Sungai Landak. Di sana, ia membuka hutan dan membangun pemukiman baru yang kemudian berkembang menjadi pusat perdagangan. Konon, berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak dihuni oleh makhluk halus. Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah tersebut diberi nama Pontianak. Terbukti dengan nyata pemilihan tempat tersebut membawa keuntungan dengan banyaknya pedagang yang singgah dari Bugis, Melayu, Tiongkok, Sangau, Sukadana, Mempawah dan Sambas.

Setelah berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan ekspansi ke Sangau yang merupakan vasal dari Kerajaan Banten. Raja Sangau berupaya memohon bantuan tetapi saat itu Banten sedang mengalami kemunduran. Banten pun menyerahkan daerah yang terdapat di Kalimantan itu kepada Belanda. Sadar akan kekuatan Belanda, Syarif Abdurrahman mengakui supremasi Belanda. Akhirnya, Belanda mempunyai hak atas monopoli hasil daerah Pontianak berupa emas, berlian, sarang burung, lada, karet, rotan, lilin, dan sagu. Akibat ekspansi Belanda di Riau, sebagai raja muda, Raja Ali kemudian lari ke Mempawah. Raja Ali yang hadir sebagai musuh Belanda di Mempawah, dimanfaatkan oleh Syarif Abdurrahman untuk membersihkan penghalang bagi kemajuan perdagangan di Pontianak. Perebutan kekuasaan di wilayah tersebut menjadi makin rumit akibat konflik yang terjadi antara Sambas dan Mempawah. Konflik tersebut dapat diredam atas bantuan dari Syarif Abdurrahman, tetapi pertentangan antara Panembahan Mempawah dan Abdurrahman menjadi meningkat. Abdurrahman bersiasat untuk meyakinkan Belanda bahwa Panembahan Mempawah adalah musuh besarnya. Faktor lain yang menjadi penambah konflik tersebut adalah persaingan dan permusuhan antara Pontianak dan Sukadana. Rivalitas Pontianak dan Sukadana terjadi akibat hasil dari daerah hulu Sungai Kapuas ke Sukadana merugikan Pontianak. Saat Raja Ali mengungsi ke Sukadana dan pindah dari Mempawah, Abdurrahman pun menambah kekuatan dan meminta bantuan dari Belanda. Belanda bersedia membantu karena Sukadana tidak pernah mengakui kehadirannya di Kalimantan.

Pasukan Belanda bersama dengan Syarif Kasim (putera dari Syarif Abdurrahman) menyerang Sukadana. Sultan Ahmad Kaharudin menyelamatkan diri bersama pengikutnya. Mempawah dan Matan pun menjadi target berikutnya. Persaingan dan pertentangan di Kalimantan Barat mengundang campur tangan Belanda. Belanda kesulitan untuk melakukan penaklukan dan hanya membutuhkan pengakuan atas kekuasaan. Kalimantan Barat berintegrasi akibat adanya jaringan komunikasi melalui perang, perdagangan, diplomasi, dan perkawinan di akhir abad ke-18.

 

b.      Permasalahan Sosial Budaya

Akan selalu ada hubungan antara kehidupan sosial dalam peristiwa sejarah masa lalu dan masa sekarang. Proses menelaah peristiwa masa lalu dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan saat ini, agar di masa depan kita dapat menyikapi permasalahan sosial secara lebih bijaksana.

a.       Eksploitasi Pembangunan Berlebihan.

Peningkatan jumlah penduduk bumi setiap tahunnya berada di atas angka 80 juta jiwa. Jika angka tersebut tidak dapat ditekan maka permukaan bumi ini akan dipenuhi oleh manusia. Dengan kecepatan pertumbuhan penduduk saat ini, diperkirakan jumlah penduduk di bumi akan mencapai angka 9,7 milyar jiwa pada tahun 2050 (un.org). Apa dampaknya? Tentu saja akan terjadi penurunan kualitas lingkungan akibat tingginya tekanan terhadap lingkungan. Tabel di bawah menggambarkan laju deforestasi hutan Indonesia dari tahun 2000-2017 terhadap luas lahan Indonesia yakni 190.619.696 ha.

b.       Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan

Kesenjangan sosial di Indonesia muncul sebagai akibat dari adanya perbedaan tingkat pendapatan individu dan erat kaitannya dengan kemiskinan. Kemiskinan merupakan kondisi seorang individu yang tidak mampu untuk memenuhi atas kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan). Indikator kemiskinan berbeda-beda, tetapi kemiskinan merupakan masalah global yang ada di sekitar kita. Tingkat kemiskinan terdiri dari tingkatan yang bervariasi, bahkan masih sulit untuk mengkategorikan individu di Indonesia sebagai kelompok penerima bantuan pemerintah atau tidak.

c.        Kesetaraan gender

Kesetaraan gender di Indonesia telah diinisiasi oleh tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat, Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Kartini, dan masih banyak lagi tokoh perjuangan perempuan lainnya sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun hingga saat ini, masih dapat ditemui ketidaksetaraan gender di Indonesia. Kesetaraan menurut KBBI adalah sederajat, atau berada pada tingkat yang sama, kedudukan yang sama atau tidak lebih rendah antara satu dengan yang lain. Setaranya perempuan dan laki-laki dapat tercapai saat keduanya memperoleh kesempatan untuk parisipasi, akses, manfaat, dan kontrol yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.

d.       Kenakalan Remaja

Berbicara masalah kenakalan remaja dalam konteks sosial dan budaya sangatlah luas, berikut jenis-jenis kenakalan remaja:

1)      Vandalisme.

Vandalisme merupakan aksi merusak dan menghancurkan barang berharga atau karya seni lain yang bukan miliknya. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan cara mencorat-coret tembok dengan kata-kata atau gambar tanpa izin.

2)      Tawuran antarpelajar

Tawuran antarpelajar merupakan permasalahan sosial budaya yang telah menimbulkan banyak korban dan keresahan warga sekitar. Sebagai remaja, generasi penerus bangsa dan penentu peradaban, pelajar harus mampu menjadi contoh bagi mereka yang tidak berkesempatan merasakan aktivitas belajar di sekolah. Rasa dendam dan permusuhan sebaiknya tidak perlu diwariskan dari angkatan atas ke angkatan di bawahnya. Alangkah indahnya jika kita justru memupuk rasa persahabatan antarpelajar, bukan permusuhan.

3)       Penyalahgunaan narkotika

Narkotik seperti opium dan ganja sejatinya adalah obat untuk menenangkan saraf dan menghilangkan rasa sakit. Obat ini biasa digunakan dalam dunia kedokteran pada pasien dengan gangguan saraf. Selain narkotika dikenal pula istilah “napza” yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

 

C. Pemberdayaan Masyarakat

Dalam memenuhi kebutuhan, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang. Uang merupakan benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melakukan transaksi dan berlaku di suatu wilayah. Untuk mendapatkan uang manusia melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan hasil uang (pendapatan) yang beragam. Kebutuhan yang tidak terbatas mengakibatkan masalah keuangan dalam masyarakat.

Sebelum membahas mengenai pengelolaan keuangan, kita akan belajar mengenai konsep uang, pendapatan, tabungan, investasi serta literasi keuangan.

1.       Uang

Sebelum uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, masyarakat menerapkan sistem barter. Barter merupakan pertukaran antar barang untuk memenuhi kebutuhan. Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak menemui titik temu karena perbedaan keinginan seseorang terhadap barang yang ditukar dengan barang lain. Selain itu dalam sistem barter sulit ditentukan nilai untuk standar pertukaran.

Berdasarkan permasalahan tersebut munculah uang sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat diterima secara umum. Di Indonesia berdasarkan lembaga pembuatnya, uang dibedakan menjadi dua yaitu uang kartal dan uang giral. Uang kartal yaitu uang logam dan kertas yang diterbitkan oleh pemerintah. Sedangkan uang giral merupakan deposito atau simpanan di bank yang dapat diambil melalui cek, giro, atau surat perintah pembayaran lain yang sah .

2.       Pendapatan

Jumlah pendapatan yang diperoleh tidak menentukan cukup tidaknya pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Seseorang dengan pendapatan besar belum tentu dapat memenuhi semua kebutuhannya karena pengelolaan yang kurang baik. Sebaliknya, pendapatan yang kecil dapat memenuhi kebutuhan seseorang selama mampu mengelolanya dengan baik. Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan. Seseorang dengan pendapatan yang sedikit akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk membeli makanan sedangkan semakin besar pendapatan seseorang maka persentase pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi semakin kecil dan mengalihkannya dalam bentuk tabungan. Hubungan antara pendapatan dan perilaku konsumsi ini dikenal sebagai Hukum Engel. Hukum Engel menyatakan bahwa: “Semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan untuk tabungan”.

Pendapatan seseorang dapat digunakan untuk melakukan konsumsi maupun disimpan dalam bentuk tabungan. Sehingga besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi ditambah dengan tabungan. Keyness menyatakan bahwa : “Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan pertambahan konsumsi dan pertambahan tabungan”, atau dapat ditulis dengan:

 ∆Y=∆C+∆S

 keterangan:

 ∆Y : pertambahan pendapatan

 ∆C : pertambahan konsumsi

 ∆S : pertambahan tabungan

3.       Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang berasal dari pendapatan, berupa uang yang belum atau tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari atau kepentingan lain. Saat ini masyarakat lebih sering menabung di bank. Tren menabung di rumah mulai berganti karena lebih berisiko terhadap pencurian maupun bencana alam. Menabung di bank dipilih karena lebih aman terlebih lagi sudah banyak bank yang terdaftar pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

LPS berfungsi sebagai penjamin keamanan tabungan nasabah hingga 2 milyar. Ada beberapa manfaat seseorang menabung yaitu:

 a. Melatih gaya hidup hemat

 b. Uang tersedia untuk hal mendesak

 c. Meminimalkan hutang

4.       Investasi

Tabungan dan investasi sering kali dianggap sama oleh masyarakat. Tabungan dan investasi merupakan dua hal yang berbeda. Jika tabungan bertujuan untuk menyimpan uang yang tidak digunakan sementara investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki. Seseorang, yang melakukan investasi berharap mendapatkan imbalan berupa laba, deviden ataupun bunga dari hasil investasinya.

 Ada beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana. Namun, perlu diingat bahwa memilih intrumen investasi juga perlu beberapa pertimbangan karena banyak investasi bodong yang merugikan masyarakat. Ada beberapa tawaran investasi yang perlu dihindari oleh masyarakat yaitu:

a)       Imbalan hasil investasi terlalu tinggi dengan waktu yang singkat

b)      Sedikit informasi atau bahkan tidak ada mengenai perusahaan investasi yang dipilih

c)       Investor seringkali diminta mencari orang lain untuk bergabung

d)      Tidak jelas jenis usaha yang dijalankan

e)      Biasanya dipromosikan oleh tokoh masyarakat atau artis untuk memikat investor Investasi dapat ditempuh dengan modal kecil, investasi tersebut berupa reksadana dan investasi emas.

 

Reksadana adalah salah satu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk portofolio efek oleh Manajer investasi. Dengan berinvestasi pada reksadana berarti kita menitipkan uang untuk diinvestasikan kembali dalam bentuk portofolio efek. Investasi dengan reksadana tidak memerlukan dana yang besar, bahkan mulai dari Rp10.000 kita dapat mulai berinvestasi. Selain reksadana, investasi dengan dana yang kecil dapat dilakukan dengan membeli emas. Karena nilai emas cenderung selalu naik, invetasi emas menjadi salah satu alternatif investasi yang mudah. Investasi emas dapat dimulai dari 1 gram bahkan sekarang tersedia minigold yang berukuran 0.05 gram, 0,1 gram, 0,25 gram dan 0,5 gram.

 Sebagai contoh, Lili membeli emas seberat 1 gram pada tanggal 1 Juli 2018 dengan harga Rp701.000. Kemudian pada tanggal 11 Oktober 2020 Lili menjual emasnya tersebut sesuai dengan harga pasaran sebesar Rp1.007.000. Berdasarkan contoh tersebut investasi emas yang dilakukan Lili menghasilkan keuntungan sebesar Rp306.000

 

5.       Literasi Keuangan

Setiap hari manusia melakukan keputusan keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Keputusan keuangan merupakan hal yang dilakukan oleh setiap individu baik dalam hal pembelian, penjualan, tabungan, investasi ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan keuangan. Prinsip dasar keuangan tradisional adalah perilaku rasional, yang artinya setiap manusia diasumsikan selalu rasional dalam pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh pengetahuan keuangan (literasi keuangan), literasi yang kurang akan mengakibatkan keputusan keuangan n yang tidak terarah. Pengetahuan tentang literasi sangat penting pada masa sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh semua orang di dunia.

Hasil survei nasional literasi keuangan nasional yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03% . Angka tersebut tergolong rendah dan menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam membuat keputusan dan pengelolaan keuangan masih tergolong rendah. Hal ini akan berdampak pada keputusan keuangan yang diambil oleh masyarakat. Masyarakat yang tidak memahami konsep tentang keuangan akan menghabiskan pendapatannya untuk transaksi dan melakukan pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan. Mereka juga cenderung membayar bunga pinjaman yang tinggi. Prinsip dasar ekonomi yang digunakan sebagai dasar literasi keuangan diantaranya penganggaran, tabungan, investasi, pinjaman, asuransi, diversifikasi, dan membuat perbandingan.

Literasi keuangan menurut Organisasi untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) didefinisikan sebagai gabungan antara kesadaran, pengetahuan, kemampuan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan keuangan dalam rangka mewujudkan individu yang sejahtera secara keuangan. Literasi keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas, kemampuan (competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik. Kemampuan seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi empat tingkatan yaitu:

a.    Well literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangan karena keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut.

b.    Sufficient literate, yaitu ketika seseorang mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan

c.     Less literate, yaitu ketika seseorang kurang mempunyai pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan serta beberapa pengetahuan tentang produk lembaga serta jasa keuangan.

d.    Illiterate, yaitu ketika seseorang tidak mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan serta tidak mempunyai keterampilan dalam memanfaatkan layanan dan produk keuangan.

Seseorang dengan literasi keuangan yang baik atau well literate akan lebih mudah melakukan pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Mereka cenderung paham tentang bagaimana mengelola keuangan dan mencapai tujuan keuangannya. Adapun manfaat memahami literasi keuangan bagi masyarakat adalah:

1)      Mampu menyeleksi, memanfaatkan produk, layanan keuangan sesuai kebutuhan, kemampuan, dan melakukan perencanaan keuangan yang baik

2)      Terhindar dari investasi yang tidak jelas

 

6.       Pengelolaan Keuangan Keluarga

Pengelolaan keuangan merupakan suatu hal yang penting karena cukup tidaknya pendapatan keluarga untuk memenuhi kebutuhan tergantung pada pengelolaan keuangan keluarga. Pengelolaan memiliki berbagai tujuan, yakni:

v  Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada masa mendatang

v  Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan efisien

v  Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang

v  Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki

v  Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas

v  Mengelola utang dan piutang

v  Mencegah pemborosan

Langkah utama dalam mengelola keuangan adalah membuat perencanaan atau anggaran. Perencanaan adalah proses dalam menetapkan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan serta langkah yang diperlukan agar tujuan tersebut dapat tercapai. Perencanaan yang baik akan menghasilkan kebebasan keuangan, terhindar dari kesulitan keuangan akibat hutang dan berhasil mencapai tujuan hidup baik dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Perencanaan berfungsi untuk menekan resiko hal-hal yang tidak diinginkan pada masa mendatang. Misalnya ketika terjadi bencana, seseorang yang memiliki perencanaan baik pasti memiliki dana darurat dan dapat digunakan ketika terjadi bencana yang datang tiba-tiba. Anggaran disusun oleh rumah tangga dengan membuat daftar pendapatan dan pengeluaran. Pengeluaran yang disusun harus lebih kecil dari pendapatan seseorang. Adapun langkah pengelolaan keuangan adalah

a.       Menyusun Tujuan Keuangan

Tujuan keuangan yang akan dicapai pada waktu tertentu harus disusun untuk jangka pendek (kurang dari satu tahun), jangka menengah (antara satu sampai lima tahun) dan jangka panjang (lebih dari lima tahun). Tujuan keuangan ini menjadi tolak ukur keberhasilan perencanaan keuangan seseorang. Seseorang yang berhasil meraih tujuan keuangannya dapat dikatakan sudah mampu mengelola keuangan dengan baik.

b.       Menyusun Rencana Pendapatan Pendapatan dapat berasal dari gaji dan pendapatan lain yang diperoleh oleh seseorang misalnya bunga tabungan, bunga deposito dan lain sebagainya. Langkah dalam menyusun daftar pendapatan adalah:

v  Mencatat semua pendapatan rutin yang diperoleh setiap bulan

v  Pendapatan yang tidak pasti seperti upah lembur, hadiah, THR, dan bonus tidak perlu dicatat

c.       Menyusun Rencana Pengeluaran Pengeluaran disusun berdasarkan prioritas pemenuhan kebutuhan. Pengeluaran rutin per bulan perlu dicatat untuk memastikan prioritas konsumsi. Pencatatan keuangan juga berfungsi untuk memberikan informasi mengenai banyaknya uang yang telah dikeluarkan dan sebagai dasar pertimbangan pengeluaran di bulan selanjutnya. Dalam menyusun daftar pengeluaran, perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

  Membedakan kebutuhan dan keinginan

 Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berlainan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi apabila tidak terpenuhi maka dapat memengaruhi hingga bahkan mengganggu keberlangsungan hidup seseorang. Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan yang dipengaruhi oleh faktor lain seperti lingkungan, selera, pendapatan, dan lainnya. Misalnya seseorang membutuhkan makan cukup dipenuhi dengan makan makanan bergizi untuk memenuhi asupan nutrisi.

Memilih prioritas pengeluaran

Prioritas pengeluaran dimulai dari biaya hidup sehari hari, angsuran utang, dan iuran asuransi. Biaya hidup merupakan semua biaya yang dibayarkan guna menjaga kelangsungan hidupnya. Biaya hidup meliputi biaya makan, membeli pakaian, membayar internet, air dan listrik. Cicilan utang merupakan alokasi pembayaran tagihan yang harus dibayarkan setiap bulan misalnya membayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan barang elektronik, maupun cicilan kendaraan. Sedangkan premi asuransi tidak dimiliki semua orang dan meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kerugian.

Melakukan penghematan pada pos pengeluaran

Penghematan dapat dilakukan dengan membelanjakan uang yang lebih sedikit untuk meraih tujuan yang sama

Menabung secara periodik

Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan keinginan menggunakan tabungan untuk kegiatan konsumsi

Merencanakan program untuk masa mendatang

Mempunyai rencana program khusus pada masa depan. Dengan program pada masa mendatang seseorang dapat memperkirakan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan dan uang yang perlu disisihkan untuk mencapai tujuan di masa depan

d.       Melakukan Review

Review dilakukan untuk mengetahui pencapaian target keuangan. Review keuangan dapat dilakukan secara periodik atau disesuaikan dengan target waktu yang ingin dicapai.

Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan keluarga, ada beberapa model yang dapat diterapkan. Adapun model tersebut antara lain:

Sistem amplop

Amplop digunakan sebagai tempat menyimpan uang sementara yang akan digunakan sesuai dengan alokasi yang telah dianggarkan. Pendapatan yang diperoleh dibagi ke dalam amplop sesuai dengan rencana pengeluaran dan ditulis tujuan pengeluaran di bagian luar.

Sistem buku kas harian

Sistem buku kas dilakukan dengan membuat pencatatan sederhana pemasukan dan pengeluaran yang didapatkan selama satu bulan. Semua pendapatan dan pengeluaran setiap hari dicatat dalam catatan sederhana. Tujuannya adalah untuk mengontrol jumlah pengeluaran pada masa mendatang dan meminimalkan pengeluaran yang tidak terlalu penting.

Sistem kas keluarga

Sistem kas keluarga menitikberatkan pada alokasi anggaran pengeluaran menjadi beberapa pos, seperti pos pengeluaran tetap, pos pengeluaran harian dan pos pengeluaran tak terduga. Semua pengeluaran dicatat dan ditotal sesuai dengan kelompoknya. Sistem ini cocok digunakan untuk rumah tangga keluarga.


D. Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat

Komunitas secara umum dapat diartikan sebagai hubungan sosial antarmanusia dalam kelompok guna mendukung tercapainya tujuan maupun keinginan komunitas tersebut secara bersama-sama. Adanya komunitas-komunitas dalam masyarakat dengan latar belakang budaya yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Komunitas dapat terbentuk di antara mereka yang memiliki kesamaan hobi. Komunitas sering berperan dalam melakukan perubahan atau meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu isu atau fenomena. Komunitas juga dapat berperan penting dalam kegiatan pembangunan. Tidak hanya pembangunan secara umum, tetapi juga komunitas cenderung memiliki pengaruh dalam pembangunan berkelanjutan. Manusia dalam memanfaatkan alam harus memiliki kesadaran dan kewajiban untuk menjaga lingkungan tetap lestari. Berikut merupakan peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan:

v  Memberikan pengaruh agar individu memiliki pemikiran (mind set) ramah lingkungan dengan menyadari adanya hubungan timbal balik dengan alam.

v  Berlaku aktif melalui berbagai dimensi pembangunan yang tercermin dalam tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

v  Berperan aktif dalam menjaga alam dan melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara bertanggung jawab. Komunitas dalam pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk membangun manusia dan masyarakat yang berkualitas diri sehat, cerdas, bermental baik, dan mencerminkan sifat gotong royong bangsa Indonesia. Contoh peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan yaitu komunitas peduli sampah yang membuat bank sampah agar masyarakat memiliki kebiasaan memilah sampah untuk didaur ulang.

Peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan memiliki tantangan tersendiri karena kesadaran dan konsistensi setiap orang terhadap kelestarian lingkungan berbeda. Perilaku manusia, sebagai individu dan masyarakat, merupakan kunci terwujudnya pembangunan berkelanjutan di lingkungan organisasi pemerintah, perusahaan, dan di lembaga-lembaga nonpemerintah. Meski tantangannya tidak mudah, pembangunan manusia berkualitas tetap harus dilakukan untuk mewujudkan rasa tanggungjawab terhadap bumi sebagai tempat tinggal.

 

Demikianlah rangkuman materi pelajaran IPS kelas 7 Bab 4 semester 2 kurikulum merdeka. Semoga postingan yang berisi materi IPS kelas 7 ini dapat bermanfaat dan dapat membantu rekan guru maupun siswa yang akan belajar tentang pemberdayaan masyarakat di kelas 7 SMP kurikulum merdeka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel