Rangkuman Kimia Kelas 11 Bab 2 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman/Ringkasan Materi Kimia Kelas 11 Bab 2 “Ikatan Kimia” Semester 1 Kurikulum Merdeka.

Sahabat kherysuryawan yang berbahagia, senan rasanya admin bisa kembali menulis pada kesempatan kali ini. Pada pembahasan kali ini admin akan berbagi informasi pendidikan yaitu mengenai materi pelajaran Kimia kelas 11 semester 1 kurikulum merdeka.

 


Mata pelajaran Kimia merupakan salah satu mata pelajaran cabang dari IPA yang akan di pelajari di jenjang SMA. Melalui postingan ini admin kherysuryawan akan menyajikan ringkasan materi kimia kelas 11 Bab 2 yang berjudul “Ikatan Kimia “. Admin sengaja membuat ringkasan materi ini dengan tujuan agar dapat memudahkan bagi siswa dalam menggunakannya sebagai bahan belajar. Tentunya dengan mempelajari materi yang telah diringkas maka akan lebih memudahkan siswa dalam menggunakannya sebagai bahan belajar baik untuk belajar di sekolah maupun belajar di rumah.

 

Sebagai informasi bahwa pada mata pelajaran Kimia Kelas 11 Bab 2 “Ikatan Kimia” yang akan di pelajari pada semester 1 kurikulum merdeka terdapat beberapa materi pokok didalamnya yang akan di pelajari, diantaranya yaitu sebagai berikut :

A. Dasar Ikatan Kimia

B. Ikatan Ion

C. Ikatan Kovalen

D. Ikatan logam

E. Bentuk Molekul

F. Ikatan Antarmolekul

 

Adapun tujuan pembelajaran pada materi kimia kelas 11 Bab 2 ini yaitu sebagai berikut :

Setelah mempelajari bab ini, kalian dapat membedakan proses pemben tukan ikatan ion dan kovalen, menjelaskan ikatan logam, menghubungkan jenis ikatan dengan sifat zat, memprediksi bentuk molekul dengan teori VSEPR dan menjelaskan hibridisasinya, memprediksi kepolaran zat, serta menentukan interaksi antarmolekulnya.

 

Baiklah bagi anda yang ingin melihat ringkasan/rangkuman materi pelajaran Kimia Kelas 11 Bab 2 semester 1 yang berjudul  “Ikatan Kimia” pada pembelajaran kurikulum merdeka, maka silahkan lihat sajian materinya di bawah ini :

 

Bab 2 Ikatan Kimia

A. Dasar Ikatan Kimia

Gilbert Lewis mengemukakan postulat sederhana terkait pembentukan ikatan sebagai berikut.

1.     Unsur-unsur gas mulia berada dalam keadaan atom, bukan dalam keadaan molekul, karena konigurasi elektronnya sudah stabil.

2.     Unsur-unsur selain gas mulia akan membentuk ikatan sehingga konigurasi elektronnya menyerupai konigurasi elektron gas mulia.

 

Suatu atom berupaya mencapai kestabilannya dengan cara membentuk ikatan. Ikatan yang terbentuk dari kontribusi atom-atom yang membentuk kestabilan ini disebut ikatan kimia. Ikatan kimia dapat menghasilkan molekul dan senyawa baru.

 

Kestabilan Atom

Unsur cenderung mencapai kestabilan dengan melepaskan atau menerima elektron. Konigurasi elektron dikatakan stabil ketika jumlah elektron terluarnya 2 (duplet) dan 8 (oktet) seperti konigurasi elektron gas mulia. Atom dapat membentuk kation dengan melepaskan elektron valensinya. Atom juga dapat membentuk anion dengan menerima elektron.

 

B. Ikatan Ion

Salah satu proses untuk mendapatkan padatan garam adalah pengeringan dengan menjemur air laut di bawah sinar matahari. Air akan mengering dan tampak butiran-butiran kristal putih. Garam merupakan zat yang mengandung senyawa ion NaCl.

 

Senyawa ion terbentuk karena adanya ikatan ion. Ikatan ion dibentuk oleh atom dari unsur logam dan nonlogam. Seperti halnya senyawa NaCl yang terdiri atas unsur natrium dan klorin. Unsur natrium merupakan logam dan klorin merupakan nonlogam. Pembentukannya dimulai dengan proses sublimasi logam natrium yang berwujud padat menjadi atom natrium yang berwujud gas.

 

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pembentukan ikatan ion, yaitu:

1.     Jumlah elektron yang dilepaskan harus sama dengan jumlah elektron yang diterima sehingga harus disesuaikan.

2.     Unsur logam harus ditulis sebagai monoatom, contoh Na, K, Li, dan Mg.

3.     Unsur nonlogam harus ditulis dalam bentuk dwiatom, seperti Cl2 , F2 , Br2 , dan O2 , kecuali untuk unsur karbon, fosfor, dan belerang ditulis masing-masing sebagai C, S, dan P4 .

 

C. Ikatan Kovalen

Air tersusun atas molekul-molekul H2O. Molekul H2O terbentuk akibat adanya ikatan antara atom hidrogen (H) dan atom oksigen (O). Hidrogen dan oksigen merupakan unsur nonlogam. Kedua unsur ini memiliki energi ionisasi dan ainitas elektron yang tinggi. Atom hidrogen dan oksigen tidak akan saling melepas ataupun menerima electron seperti pada pembentukan ikatan ion. Satu elektron dari atom hidrogen berpasangan dengan satu elektron atom oksigen sehingga terbentuklah ikatan.

 

Ikatan ini disebut dengan ikatan kovalen. Jadi, ikatan kovalen adalah ikatan antaratom nonlogam yang terbentuk karena pemakaian bersama pasangan elektron. Ikatan kovalen dapat berbentuk ikatan tunggal dan rangkap.

 

1. Ikatan kovalen polar dan nonpolar

Berdasarkan kepolaran, ikatan kovalen dapat dibagi menjadi ikatan kovalen polar dan nonpolar. Ikatan kovalen polar terbentuk karena atom-atom yang saling berikatan memiliki perbedaan keelektronegatifan. Contohnya, ikatan kovalen yang terbentuk antara atom hidrogen dengan atom klorin membentuk asam klorida (HCl).

 

Sementara, ikatan kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom nonlogam yang sejenis dan tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan.

 

2. Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi terjadi ketika pasangan elektron untuk berikatan berasal dari salah satu atom, sementara atom lain yang terikat tidak menyumbangkan elektron sama sekali.

 

3. Struktur Lewis pada ikatan kovalen

Penulisan struktur Lewis sangat diperlukan untuk menentukan ketercapaian kaidah oktet maupun kepolaran dalam ikatan kovalen. Penentuan struktur Lewis dimulai dengan menggambar elektron valensi dari masing-masing atom dengan titik, atau disebut dengan Lewis electron-dot symbol (simbol titik elektron Lewis atau simbol Lewis).

 

D. Ikatan logam

Unsur logam pada umumnya berada pada golongan transisi (golongan B), golongan alkali (IA), alkali tanah (IIA), serta beberapa unsur dari golongan IIIA dan IVA. Logam umumnya berwujud padat, mengilat, dan tidak akan patah saat dibentuk.

 

Lautan elektron pada logam bergerak bebas, tetapi terikat sangat kuat dengan ion-ion positif dari atom logamnya. Hal ini menyebabkan logam tidak akan patah, retak, atau hancur saat dipukul atau ditempa (diberikan tekanan).

 

Ikatan logam dapat terjadi antaratom logam yang sejenis dan berbeda jenis. Contoh logam sejenis, yaitu logam emas 24 karat (terdiri atas atom Au) dan tembaga murni (terdiri atas atom Cu) untuk penghantar arus listrik. Contoh logam dengan unsur logam yang berbeda adalah perunggu yang merupakan paduan timah (Sn) dan tembaga (Cu) serta kuningan berupa paduan tembaga (Cu) dan seng (Zn).

 

E. Bentuk Molekul

Kalian tentu pernah minum obat, bukan? Mengapa obat yang kalian minum dapat mengurangi, bahkan menghilangkan rasa sakit? Proses reaksi penghilangan rasa sakit ketika meminum obat ternyata sangat dipengaruhi oleh bentuk molekul obat tersebut. Proses penghantaran sinyal pada tubuh manusia saat meminum obat ditentukan oleh kecocokan bentuk molekul obat yang diminum dengan bentuk molekul penerima obat (reseptor).

 

Bentuk molekul menggambarkan posisi atom yang terikat dalam satu molekul secara tiga dimensi. Bentuk molekul juga bisa memperlihatkan sudut ikatan, orbital-orbital yang bersatu dalam membentuk ikatan, dan orbital pasangan elektron bebas yang tidak membentuk ikatan. Bentuk molekul lebih mudah diprediksi dengan teori tolakan pasangan elektron kulit valensi (valence shell electron pair repulsion, VSEPR) dan ikatan yang terbentuk dapat dijelaskan dengan teori hibridisasi.

 

1. Teori tolakan pasangan elektron kulit valensi (VSEPR)

Posisi dan interaksi pasangan elektron bebas pada kulit valensi atom pusat ketika berikatan dengan atom lain dapat dijelaskan dengan teori VSEPR.

Teori VSEPR dapat digunakan untuk memprediksi bentuk molekul dengan tahapan:

(1)   menentukan jumlah semua pasangan elektron (kelompok pasangan elektron) pada atom pusat (dari struktur Lewisnya),

(2)   menentukan geometri dari semua pasangan elektron tersebut, serta

(3)   menentukan geometri molekul

(a) untuk yang tidak mempunyai pasangan elektron bebas dan

(b) yang mempunyai pasangan elektron bebas.

 

Pasangan elektron bebas memiliki gaya tolak yang jauh lebih besar daripada pasangan elektron yang berikatan sehingga pasangan elektron bebas akan menempati ruangan yang lebih besar daripada pasangan elektron ikatan. Hal ini juga dapat memengaruhi sudut ikatannya.

 

2. Teori Hibridisasi

Bentuk molekul yang sudah diprediksi pada materi sebelumnya didukung pula oleh teori hibridisasi. Teori hibridisasi dapat menjelaskan orbital-orbital yang tergabung (hibrida) ketika membentuk ikatan. Dengan teori hibridisasi ini pula orbital yang terpakai oleh pasangan elektron dan atom yang terikat dapat lebih diperjelas.

 

F. Ikatan Antarmolekul

Ikatan antarmolekul terjadi karena gaya elektromagnetik yang terjadi antar[1]molekul. Ikatan antarmolekul sangat lemah dibandingkan ikatan antaratom. Ikatan yang lemah membuat ikatan antarmolekul lebih sering disebut dengan gaya antarmolekul. Gaya antarmolekul terdiri atas ikatan hidrogen dan gaya van der Waals.

 

1. Gaya van der Waals

Van der Waals diambil dari nama ilmuwan isika Belanda yang kali pertama menemukan gaya ini, yaitu Johannes van der Waals. Gaya van der Waals terjadi antara partikel yang sama atau berbeda. Gaya ini disebabkan oleh adanya sifat kepolaran. Semakin kecil kepolaran maka semakin kecil pula gaya van der Waals. Gaya van der Waals merupakan ikatan yang sangat lemah.

 

Gaya van der Waals dapat terjadi karena adanya interaksi dipol.

Interaksi dipol dapat dibedakan menjadi :

(1)    interaksi dipol polar-dipol polar,

(2)    dipol nonpolar-dipol nonpolar, dan

(3)    dipol polar-dipol nonpolar.

 

2. Ikatan Hidrogen

Perbedaan keelektronegatifan yang besar antara atom unsur hidrogen dan oksigen menyebabkan terbentuknya gaya elektrostatis yang kuat antarmolekulnya. Ikatan antarmolekul ini disebut dengan ikatan hidrogen. Ikatan ini begitu kuat dan sulit diputuskan.

 

Kekuatan ikatan hidrogen dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom dalam molekulnya. Semakin besar perbedaan keelektro negatifan maka ikatannya semakin kuat.

 

Itulah ringkasan/rangkuman materi  Kimia Kelas 11 SMA Semester 1 Bab 2 “Ikatan Kimia” yang akan dipelajari pada kurikulum merdeka.

Bagi anda yang ingin mengetahui materi keseluruhan secara lengkap, maka anda bisa mendapatkannya pada buku teks pelajaran  Kimia Kelas 11 SMA Kurikulum merdeka, yang akan admin bagikan filenya pada judul di bawah ini :

 

  • Buku Guru & Siswa  Kimia Kelas 11 SMA Kurikulum Merdeka – (DISINI)

 

Demikianlah informasi yang bisa admin kherysuryawan bagikan melalui artikel ini, semoga ringkasan/rangkuman materi  Kimia Kelas 11 SMA Bab 2 Semester 1 dengan judul “Ikatan Kimia” yang akan dipelajari pada pembelajaran dikurikulum merdeka ini dapat menjadi bahan belajar yang bermanfaat bagi rekan-rekan pendidikan yang membutuhkannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel