Rangkuman Seni Rupa Kelas 10 Unit 2 Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi Seni Rupa Kelas 10 SMA/SMK Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa” yang akan dipelajari di semester 1 Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan, pada kesempatan kali ini admin akan membahas salah satu materi pelajaran pada kurikulum merdeka yakni materi pelajaran seni rupa kelas 10 SMA/SMK semester 1 kurikulum merdeka.

 

Mata pelajaran seni rupa merupakan salah satu dari cabang mata pelajaran seni budaya.

Apa itu Seni Rupa ?

Seni rupa mengajak manusia untuk mengalami dan merasakan proses ke dalam dan ke luar dirinya melalui pengalaman rupa. Emosi atau pemikiran yang dialami seseorang dapat tertuang secara rupa dan memberi dampak bagi dirinya maupun orang yang melihat karyanya, demikian pula sebaliknya seseorang dapat mengalami sebuah emosi atau pemikiran atau tergugah untuk melakukan suatu tindakan setelah mendapat pengalaman seni rupa. Seni rupa juga mengajak manusia untuk berpikir terbuka, menghargai keindahan atau potensi dari segala yang tampak di matanya, memiliki apresiasi estetis dan menghargai kebhinekaan global.

 

Pendidikan seni rupa bertujuan sebagai wahana bagi siswa untuk menjelajahi kemungkinan-kemungkinan tanpa batas dalam seni dan kreativitas siswa itu sendiri. Karena pendidikan seni rupa sendiri merupakan disiplin ilmu yang luas dan merupakan gabungan keterampilan kerja dan proses pemikiran intelektual yang menjembatani berbagai disiplin ilmu, maka diharapkan siswa akan berani mengekspresikan diri, bereksperimen, reflektif, bernalar kritis dan mampu membuat keputusan dengan tanggung jawab.

 

Berbicara mengenai mata pelajaran seni rupa, maka pada kesempatan kali ini admin akan membahas sekaligus akan memberikan ringkasan materi pelajaran seni rupa yang akan di pelajari di kelas 10 SMA/SMK yakni materi yang ada pada Bab 2 atau Unit 2 dengan judul “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa”. Materi ini nantinya akan dipelajari pada pembelajaran semester 1 kurikulum merdeka.

 

Admin kherysuryawan sengaja membuat ringkasan/rangkuman materi pelajaran seni rupa kelas 10 Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa” dengan harapan dapat memudahkan bagi para siswa maupun guru yang akan menggunakannya sebagai referensi dalam belajar. Seluruh materi yang telah di ringkas ini semuanya bersumber dari buku teks pelajaran seni rupa kelas 10 SMA/SMK kurikulum merdeka.

 

Berikut ini susunan daftar materi pelajaran yang akan dipelajari pada mata pelajaran Seni Rupa Kelas 10 SMA/SMK Unit 2 "Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa"

UNIT 2 MENGAMATI DAN MENDESKRIPSIKAN KARYA SENI RUPA

a. Pengalaman Mengamati Karya Seni Rupa

b. Mendeskripsikan dan Menganalisis Karya Seni Rupa

c. Tempat Mengapresiasi Karya Seni Rupa

d. Cara Mengapresiasi Karya Sen Rupa


Ada beberapa tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dalam pembelajaran seni rupa kelas 10 Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa”. Dibawah ini tujuan pembelajaran pada materi seni rupa Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa” yaitu sebagai berikut :

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Unit 2, diharapkan siswa dapat:

  1. Mendeskripsikan karya seni rupa yang diamati dengan tepat.
  2. Menganalisis karya seni rupa menggunakan metode apresiasi seni berdasarkan hasil pengamatan dengan baik.
  3. Menginterpretasi karya seni rupa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.
  4. Menilai karya seni rupa berdasarkan kriteria kualitas karya yang telah dipelajarinya.
  5. Mempresentasikan hasil pengamatan berdasarkan tahapan pembelajaran kritik dengan tepat.
  6. Menguraikan contoh ruang publikasi karya seni yang ada di lingkungan sekitarnya.

 

Baiklah untuk anda yang membutuhkan Rangkuman/Ringkasan materi Seni Rupa Kelas 10 SMA/SMK Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa”, maka dibawah ini sajian ringkasannya :

 

UNIT 2 MENGAMATI DAN MENDESKRIPSIKAN KARYA SENI RUPA


A. Pengalaman Mengamati Karya Seni Rupa

Semua orang tentu memiliki pengalaman dalam mengamati karya seni dalam kehidupannya. Berdasarkan pengalaman tersebut, setiap orang mendapatkan pembelajaran dari karya yang diamatinya.

 

Pada sesi ini siswa diajak untuk menceritakan pengalaman masing[1]masing dalam bentuk diskusi tentang pengamatan karya yang pernah dirasa memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungannya.

 

B. Mendeskripsikan dan Menganalisis Karya Seni Rupa

Mendeskripsikan karya seni rupa Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mendeskripsikan karya seni adalah:

  • Medium yang digunakan (teknik dan bahan)

contoh: Jika siswa melihat sebuah lukisan kanvas yang menggunakan cat minyak, maka teknik yang digunakan adalah melukis dan bahannya adalah cat minyak dan kanvas.

 

  • Unsur karya (obyek yang terlihat, warna-warna yang nampak, bentuk yang terlihat).

 

  • Menganalisis karya seni rupa

Ada beberapa metode kritik yang dapat digunakan dalam mengapresiasi karya seni seperti yang dikemukakan Chapman (1978), yaitu: metode induktif, metode deduktif, metode empatik, dan metode interaktif.

 

Penyajian kritik dalam teori kritik seni menurut para ahli dikenal beberapa tahap kegiatan. Feldman (1967: 469), mengungkapkan tahapan kritik terdiri dari: Deskripsi (Description), Analisis Formal (Formal Analysis), interpretasi (Interpretation), dan evaluasi atau penilaian (Evaluation or Judgement). Sementara itu Barrett (1994: 16) menyoroti hal tersebut dengan istilah fungsi kritik seni sebagai “the description, interpretation, and evaluation of new art”.

 

Dikemukakan Brent G. Wilson dalam bukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education, bahwa apresiasi memiliki 3 konteks utama:

  • Apresiasi Empatik: menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap sebatas indrawi saja.
  • Apresiasi Estetis: menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
  • Apresiasi Kritik: menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis tafsiran, dan evaluasi.

 

Proses pembelajaran apresiasi seni, dapat dilakukan melalui metode dan pendekatan seperti dikemukakan oleh (Sahman, 1993: 153; Soedarso, 1990: 83-84) yaitu sebagai berikut:

a.     Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini dilakukan melalui proses penciptaan seni secara langsung. Hal ini sejalan dengan ajaran Dewey “learning by doing”.

b.     Pendekatan Historis: Ditempuh melalui pengenalan sejarah seni. Penciptaan demi penciptaan, peristiwa demi peristiwa yang masing-masing memiliki problema sendiri, dibicarakan dan dibahas secara urut.

c.     Pendekatan problematik: Menyoroti masalah serta liku-liku seni sebagai sarana untuk dapat menikmatinya secara semestinya, kemudian deretan problem-problem senilah yang harus dibahas satu persatu.

 

Menurut Sobandi (2007), ada beberapa model pembelajaran apresiasi, di antaranya:

a.       Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Karya Reproduksi (ASmKR)

b.       Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Media Film (ASmMF)

c.       Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Pameran Sekolah (ASmPS)

 

C. Tempat Mengapresiasi Karya Seni Rupa :

Galeri

Galeri adalah ruang untuk menampilkan karya seni dalam bentuk pameran, biasanya galeri dikelola secara komersial yang bertujuan untuk menjual karya seni.

 

Museum

Ruang untuk menyimpan, merawat, merestorasi benda-benda bersejarah dan berfungsi sebagai tempat publik untuk mengakses karya seni secara edukatif.

  • Museum Publik: Museum yang dikelola oleh pemerintah dan terbuka untuk public.
  • Museum Privat: Museum yang dimiliki oleh individu tertentu atau sebuah perusahaan swasta.

 

Ruang Publik

Tempat-tempat umum seperti jalanan, taman, dan gedung-gedung yang digunakan oleh masyarakat luas. Misalnya: patung-patung di taman, mural, graffiti, dsb.

 

Ruang Alternatif

Ruang yang digunakan oleh komunitas seni rupa untuk berkumpul, berbagai pengetahuan dan memamerkan karya seni.

 

Ruang Virtual

Disajikan dalam bentuk virtual di platform tertentu, misalnya: Website, Instagram, dsb.

 

D. Cara Mengapresiasi Karya Seni Rupa

Berbagai cara dapat dilakukan dalam mengapresiasi karya seni rupa di pameran, contoh:

  1. Berbicara langsung dengan seniman/kurator/pemandu pameran.
  2. Mengikuti tur galeri dan mendengarkan penjelasan atau membaca penjelasan dari setiap karya seni yang dipamerkan.
  3. Tidak menyentuh karya kecuali diperkenankan.
  4. Mematuhi peraturan yang diberlakukan di ruang pameran. Di setiap ruang pameran, tentu saja memiliki peraturan yang berbeda-beda. Sebagai contoh peraturan atau tata tertib yang diberlakukan di Galeri Nasional Indonesia.

 

Contoh dampak karya seni bagi diri sendiri dan lingkungannya, contoh:

  • Memiliki muatan emosional/spiritual
  • Memberikan nilai keindahan dan kepuasan tersendiri
  • Memberikan dampak psikologis (contoh: salah satu bentuk terapi) dan kesenangan hati
  • Meningkatkan dan mengasah kreativitas dan daya imajinasi
  • Melepas penat dan coping stress 


Apabila anda juga membutuhkan materi pelajaran seni rupa kelas 10 SMA/SMK pada bab lainnya secara lengkap, maka silahkan lihat sajiannya di bawah ini :

  • Materi Seni Rupa Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Lengkap (DISINI
  • Buku Siswa & Guru Seni Rupa Kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka Lengkap (DISINI)

 

Demikianlah informasi yang bisa admin kherysuryawan sajikan mengenai materi seni rupa Unit 2 “Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa” yang akan dipelajari di kelas 10 SMA/SMK Kurikulum Merdeka, semoga sajian materi diatas bisa membantu rekan-rekan pendidikan yang membutuhkannya sehingga bisa menjadi bahan pembelajaran yang bermanfaat.

Sekian dan Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel