Rangkuman Materi IPA Kelas 10 Bab 2 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Rangkuman Materi IPA Kelas 10 Bab 2 “Virus dan Peranannya” Semester 1 Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan, selamat berjumpa kembali pada website pendidikan ini. Pada kesempatan kali ini admin akan membahas tentang salah satu materi yang ada pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas 10 Kurikulum Merdeka.

 

Bagi anda yang di sekolahnya telah menggunakan kurikulum merdeka dalam proses pembelajaran maka pastinya bahan belajar yang akan digunakan yaitu mengacu pada buku teks pelajaran kurikulum merdeka. Nah, khusus untuk mata pelajaran IPA yang akan di pelajari dikelas 10 SMA kurikulum merdeka maka melalui artikel ini admin akan berbagi rangkuman materi IPA kelas 10 semester 1 yaitu materi Bab 2 “Virus dan Peranannya”.

 

Adapun materi yang akan di pelajari pada mata pelajaran IPA kelas 10 SMA Bab 2 Kurikulum merdeka adalah sebagai berikut :

BAB 2 VIRUS DAN PERANANNYA

 2.1 Apakah itu Virus?

 2.2 Bagaimana Virus Bereproduksi?

 2.3 Peranan Virus

 2.4 Cara Mencegah Penyebaran Virus 


Admin kherysuryawan sengaja membuat rangkuman materi IPA kelas 10 SMA Bab 2 “Virus dan Peranannya” pada pembelajaran kurikulum merdeka ini dengan harapan bisa memudahkan bagi siswa dalam belajar materi IPA serta menghemat waktu belajar sebab seluruh materi yang di sajikan telah diringkas sedemikian rupa berdasarkan inti materi yang ada di Bab 2. Adapun sumber materi hasil ringkasan yang akan di sajikan ini merupakan materi yang di ambil dari buku paket pelajaran IPA kurikulum merdeka atau lebih tepatnya bersumber dari buku siswa IPA kelas 10 SMA kurikulum merdeka.

 

Bagi anda yang membutuhkan Rangkuman materi pelajaran IPA kelas 10 SMA Semester 1 pada Bab 2 tentang “Virus dan Peranannya” yang akan dipelajari pada pembelajaran di kurikulum merdeka maka di bawah ini akan di sajikan tujuan pembelajaran lengkap dengan ringkasan materinya.

 

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Bab 2 tentang pengukuran dalam kegiatan kerja ilmiah, peserta didik diharapkan dapat:

1. mengidentiikasi ciri-ciri virus,

2. menganalisis proses replikasi virus,

3. mendeskripsikan peranan virus, dan

4. merumuskan cara mencegah penyebaran virus

 

Bab 2 Virus dan Peranannya

2.1. Apakah Itu Virus?

Semenjak pandemi Covid-19 pada akhir tahun 2019, kata virus hampir setiap hari muncul dalam berita atau infograis yang ada di media masa. Akibat virus ini pula Kalian melakukan physical distancing, lebih sering tinggal di rumah, belajar secara daring dari rumah (BDR), dan jika terpaksa keluar rumah harus menggunakan masker dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau alternatifnya dengan pembersih tangan (hand sanitizer). Virus ini tidak kasat mata tetapi sangat berbahaya.

Seperti apakah virus itu? Apakah virus tergolong mahkluk hidup? Bagaimana bentuknya?

 

Virus memiliki ukuran yang sangat kecil. Diameter virus berkisar antara 20 nanometer (nm) hingga 400 nanometer (nm). Oleh karena itu virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Partikel lengkap virus, yang disebut dengan virion, terdiri atas asam nukleat yang dibungkus oleh protein pelindung yang disebut dengan kapsid.

 

Asam nukleat memiliki peranan penting dalam proses perbanyakan diri virus pada inang. Tanpa asam nukleat virus tidak akan bisa memerintahkan sel inang untuk membuat bagian-bagian partikel virus.

Berdasarkan jenis asam nukleat yang menyusunnya, virus dikelompokkan menjadi virus DNA dan virus RNA.

·         Virus DNA adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa DNA (asam deoksiribonukleat)

·         Virus RNA adalah virus yang memiliki asam nukleat berupa RNA (asam ribonukleat).

 

Beberapa virus memiliki amplop (membran lipoprotein) yang berasal dari sel inang. Bentuk virus beranekaragam, ada yang berbentuk heliks, polihedral, amplop/spherikal dan kompleks.

 

·         Contoh virus yang berbentuk heliks adalah Tobacco mosaic virus,

·         contoh virus yang berbentuk polyhedral adalah adenovirus,

·         contoh virus yang berbentuk amplop adalah virus inluenza

·         Sedangkan yang kompleks contohnya adalah bakteriofage (virus pemakan bakteri).

 

Berikut ini gambar Bentuk Virus dan Contohnya


 

2.2. Bagaimana Virus Bereproduksi?

Virus secara umum hanya terdiri dari asam nukleat dan protein kapsid. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh virus bukan merupakan sebuah sel yang memiliki membran sel, sitoplasma, asam nukleat dan ribosom.

 

Unit terkecil dari mahkluk hidup adalah sel, sedangkan virus tidak memiliki komponen sel selain asam nukleat. Dengan demikian dilihat dari strukturnya virus bukanlah mahkluk hidup.

Satu-satunya ciri mahkluk hidup yang dimiliki oleh virus adalah mampu bereproduksi. Virus dapat memperbanyak diri hanya jika berada dalam sel inang. Struktur tubuh virus pada bagian luar memiliki protein reseptor. Virus dapat menginfeksi apabila struktur tersebut cocok dengan protein reseptor pada membran sel inang.

 

Proses memperbanyak diri virus disebut dengan replikasi. Replikasi virus terdiri dari siklus litik dan lisogenik. Virus melakukan siklus litik dan lisogenik tergantung pada virulensi atau ketahanan sel inang terhadap virus penginfeksi. Jika sel inang memiliki ketahanan yang lemah maka virus dapat melakukan siklus litik. Sebaliknya, jika sel inang memiliki ketahanan yang tinggi maka virus melakukan siklus lisogenik.

 

Berikut ini gambar Replikasi Virus


 

2.3. Peranan Virus

Ada berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia, seperti demam berdarah, polio, lu, cacar dan hepatitis. Selain itu virus juga menyebabkan penyakit pada tumbuhan seperti mosaik dan tungro, serta penyakit pada hewan seperti rabies dan tetelo.

 

Sesungguhnya virus juga bermanfaat untuk kehidupan manusia. Baculovirus adalah virus yang menyerang serangga dan artropoda sehingga dimanfaatkan sebagai biopestisida di lahan pertanian. Kemampuannya dalam melemahkan inangnya dimanfaatkan dalam pengobatan biologis untuk melemahkan atau membunuh bakteri, jamur atau protozoa yang bersifat patogen.

 

Dalam dunia kesehatan, virus dapat dijadikan sebagai agen anti kanker dan bahan pembuat vaksin. Virus oncolytic digunakan sebagai agen anti kanker. Virus tersebut selektif untuk memilih sel kanker sehingga menginfeksi dan merusak sel kanker tanpa merusak sel yang sehat.

 

Pada pembuatan vaksin, diperlukan virus inaktif atau bagian struktur tertentu pada virus sebagai protein khusus yang akan memacu terbentuknya respon kekebalan tubuh untuk melawan suatu penyakit. Ketika tubuh terpapar oleh virus yang dilemahkan ini, limfosit akan aktif dan membentuk antibodi untuk mengikat virus agar tidak menginfeksi sel targetnya. Uniknya sistem imun kita akan mengingat virus yang pernah masuk sehingga jika terpapar yang kedua kalinya tubuh akan lebih cepat mengatasi infeksi virus tersebut.

 

2.4. Cara Mencegah Penyebaran Virus

Bagaimana cara virus menyebarkan dirinya? Bagaimana cara mencegah penyebaran virus?

Setiap virus menyebar dengan cara tertentu. Virus Dengue yang menyebabkan demam berdarah menyebar dengan perantara nyamuk Aedes aegypti, virus varicella zoster yang menyebabkan cacar menyebar melalui sentuhan dengan penderita, percikan cairan tubuh penderita atau sentuhan terhadap benda yang sebelumnya disentuh oleh penderita, sedangkan HIV menyebar melalui injeksi langsung ke aliran darah, kontak membran mukosa atau jaringan yang terluka dengan cairan tubuh tertentu (darah, ASI, semen) penderita.

 

Khusus untuk virus corona yang melanda dunia saat ini virus menyebar melalui droplet yang dikeluarkan oleh penderita melalui bersin, batuk atau saat pederita berbicara. Penyebarannya sangat cepat dan mudah terjadi tanpa disadari oleh pembawanya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengurangi penyebaran virus corona ini.

 

Cara pertama yaitu tindakan yang bersifat Fisik.

Virus corona menyebar melalui droplet penderita yang akan jatuh beberapa meter dari penderita, sehingga disarankan agar terdapat jarak kurang lebih 2 meter ketika berinteraksi dengan seseorang. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan atau mulut, sehingga untuk mengurangi kesempatan tersebut disarankan menggunakan masker yang menutupi area hidung hingga dagu. Itu pulalah alasan mengapa kita dianjurkan untuk tidak menyentuh area wajah dengan tangan karena droplet yang keluar dapat terjatuh di pakaian penderita atau di benda-benda lain dekat penderita yang tanpa sengaja dapat kita sentuh.

 

Cara kedua adalah tindakan yang menggunakan bahan kimia.

Salah satu cara agar virus tidak dapat menginfeksi sel inang adalah dengan merusak struktur amplop tersebut. Penggunaan sabun dan air dapat merusak struktur amplop pada virus. Sabun mengandung zat mirip lemak yang disebut amphiphiles, yang secara struktural sangat mirip dengan lipid di amplop virus corona. Molekul sabun bersaing dengan lipid di amplop virus sehingga mampu merusak amplop virus. Disamping itu pula sabun membantu melepaskan virus ketika menempel pada kulit. Jika kita tidak memiliki sabun dan air, pembersih tangan (hand sanitizer) dapat juga merusak struktur amplop virus karena mengandung alkohol 70% dan zat lain yang dapat merusak selubung protein virus.

 

Cara pencegahan yang ketiga bersifat biologis.

Untuk bertahan dari serangan penyakit, tubuh manusia memiliki sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan spesiik pada manusia memiliki kemampuan pertahanan yang kuat untuk menghadapi patogen tertentu. Tubuh mampu mengingat patogen tertentu yang pernah menyerang sehingga dapat segera membentuk antibodi untuk melawannya. Dengan demikian patogen tersebut tidak membahayakan atau tidak bisa menjangkit kedalam tubuh untuk kedua kalinya. Dalam memberikan reaksi terhadap serangan dari patogen tersebut, sistem kekebalan tubuh akan mengaktikan limfosit dan memproduksi antibodi. Inilah mengapa vaksin diberikan kepada manusia.

 

Ada dua jenis vaksin yaitu atenuated whole-agent vaccines yang berasal dari patogen hidup yang dilemahkan dan inactivated whole-agent vaccines yang berasal dari patogen yang telah dihancurkan kemampuan infeksinya tetapi mampu menstimulus antibodi.

 

Tubuh yang telah terinfeksi oleh virus dapat diobati dengan memberikan zat antivirus yang dapat menghambat menghambat perkembangbiakan virus. Acyclovir merupakan salah satu zat antivirus yang menghambat proses replikasi herpes simplex virus penyebab penyakit herpes. Acyclovir menghambat proses sintesis DNA virus pada sel inangnya sehingga menghambat perbanyakan tubuh virus.

 

Pemberian antibodi secara langsung juga dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit akibat virus. Seperti dalam penerapan terapi plasma darah pada pasien Covid-19. Plasma darah yang digunakan adalah milik pasien Covid-19 yang sembuh sehingga di dalam plasma darah tersebut telah memiliki antibodi untuk melawan virus corona. Pemberian plasma darah ini akan membantu pasien Covid-19 lainnya dalam melawan virus corona.

 

Bagi anda yang ingin mendapatkan materi lengkapnya, maka silahkan lihat pada buku teks pelajaran IPA kelas 10 SMA kurikulum merdeka yang akan admin bagikan di bawah ini :

  • Buku Siswa & Guru IPA Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka (DISINI


Demikianlah informasi mengenai Rangkuman Materi Pelajaran IPA Kelas 10 SMA Bab 2 “Virus dan Peranannya” yang akan di pelajari pada kurikulum merdeka, semoga ringkasan materi yang telah di sajikan diatas bisa membantu sahabat pendidikan yang ingin menggunakannya sebagai bahan belajar di rumah maupun di sekolah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel