Rangkuman Materi Prakarya Kelas 12 Bab 3 Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur

Kherysuryawan.id – Ringkasan materi prakarya kelas 12 SMA BAB 3 Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur.

Sahabat Pendidikan, di kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah ringkasan materi yang mana materi yang akan saya berikan pada postingan ini ialah materi pada mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan kelas 12 SMA.

 


Adapun materi yang akan di sajikan pada kesempatan kali ini ialah materi prakarya kelas 12 Bab 3 tentang Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur. Materi ini merupakan materi yang telah diringkas sedemikian rupa sehingga bisa memudahkan para guru dan pelajar yang akan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran.

 

Adapun materi yang akan di pelajari pada mata pelajaran prakarya kelas 12 SMA di bab 3 tentang Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur, yaitu sebagai berikut :

A. Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur

B. Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Unggas Petelur

C. Penghitungan Harga Jual Produk Budi Daya Unggas Petelur

D. Media Promosi Produk Hasil Budi Daya Unggas Petelur

E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Budi Daya Unggas Petelur

 

Jika bapak dan ibu guru serta para siswa ingin memiliki ringkasan materi prakarya kelas 12 bab 3, maka melalui postingan ini saya akan menampilkan ringkasan atau rangkuman materi prakarya kelas 12 bab 3 tentang Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur. Ringkasan materi ini bersumber dari buku siswa kurikulum 2013 prakarya kelas 12 edisi revisi terbaru.

 

Baiklah untuk lebih jelasnya bagi anda yang ingin melihat ringkasan/rangkuman materi prakarya kelas 12 Bab 3 Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur, maka silahkan simak ringkasan materinya di bawah ini :

  

Bab III. Wirausaha Produk Budi Daya Unggas 

Petelur

A. Perencanaan Usaha Budi Daya Unggas Petelur

MENGENAL UNGGAS PETELUR

a. Jenis-jenis unggas petelur

Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok burung-burungan. Ciri-ciri unggas adalah bersayap, berbulu, berkaki, dan memiliki paruh.

Berdasarkan produk yang dihasilkan, kita mengenal unggas petelur dan unggas pedaging. Unggas petelur adalah yang dipelihara untuk menghasilkan telur, sedangkan unggas pedaging adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan daging. Jenis unggas petelur antara lain adalah ayam, bebek/itik, burung puyuh, dan angsa.


 

Ayam

Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudi dayakan karena permintaan dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi.

 

Berdasarkan warna kulitnya, telur ayam terdiri atas telur putih atau coklat. Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu:

1. Ayam petelur ringan

2. Ayam petelur medium

 

Itik

Itik merupakan unggas yang hidup di air. Itik memiliki badan kecil dan ramping serta dapat bergerak lincah. Telur itik memiliki kandungan nutrisi dan ukuran yang mirip telur ayam sehingga sering dijadikan alternatif pengganti telur ayam.

 

Entok/bebek

Bebek merupakan unggas air yang memiliki badan lebih gemuk dan bergerak lebih lamban dibandingkan dengan itik. Telur entok mirip dengan telur itik.

 

Angsa

Angsa merupakan unggas air yang memilik badan lebih tinggi dan besar serta bulu berwarna putih. Angsa memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan dengan bebek, itik, atau ayam.

 

Burung puyuh

Burung puyuh merupakan salah satu jenis burung yang banyak diternakkan untuk komersial. Burung puyuh memiliki bulu yang berwarna coklat bercak-bercak hitam putih. Burung puyuh terlihat pendek dan gemuk. Telur puyuh berukuran kecil.

 

b. Produk budi daya unggas petelur

Budi daya ternak unggas petelur merupakan kegiatan untuk menghasilkan produk budi daya ternak berupa telur. Selain itu, setelah masa bertelur berakhir, maka ayam petelur dijadikan ayam petelur.


Telur yang dihasilkan dapat langsung dikonsumsi dengan cara direbus atau digoreng. Telur juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri berbagai jenis makanan, kue, dan roti. Selain itu, telur bisa juga diolah menjadi produk dengan nilai jual lebih tinggi seperti telur asin, yaitu telur itik/bebek yang diasinkan.

 

c. Mensyukuri keberagaman produk budi daya dan wirausaha di bidang unggas petelur sebagai anugerah Tuhan Yang Mahakuasa

Secara alami unggas bertelur hanya untuk berkembang biak. Dengan membudidayakannya, unggas akan menghasilkan telur yang lebih banyak. Keberagaman jenis unggas yang menghasilkan telur sebagai bahan pangan manusia adalah rahmat dari yang Mahakuasa kepada manusia sehingga sudah seharusnya manusia mensyukuri nikmat yang diberikan-Nya.

 

B. Perancangan dan Kegiatan Budi Daya Unggas Petelur

Budi daya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan tujuan untuk dipanen hasilnya. Dalam budi daya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan.

 

1. Sarana dan peralatan budi daya unggas petelur

Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budi daya unggas petelur terdiri atas kandang dan perlengkapan kandang, bibit, pakan, vitamin, dan obat-obatan.

 

a. Kandang

Kandang adalah kebutuhan utama dalam usaha budi daya ternak unggas. Kandang berguna untuk menjaga agar unggas peliharaan tidak berkeliaran, memudahkan pemeliharaan, seperti pemberian pakan dan obat-obatan, serta memudahkan pemanenan atau pengumpulan hasil peternakan. Selain itu, kandang juga berfungsi untuk memperoleh hasil panen yang berkualitas.

 

b. Peralatan kandang

Selain kandang, dibutuhkan juga peralatan seperti tempat makan dan minum. Kandang postal harus dilengkapi dengan tempat makan dan minum dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Tempat makan dan minum pada kandang battery sudah menyatu dengan kandang yang dapat terbuat dari bambu, almunium atau bahan lainnya yang kuat, tidak bocor, dan tidak berkarat.

 

c. Bibit

Bibit unggas petelur dapat diperoleh pada penyedia bibit. Misal untuk bibit ayam yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC adalah:

1. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat.

2. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.

3. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

4. Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.

5. Ukuran badan normal, yaitu mempunyai berat badan antara 35-40 gram.

6. Tidak ada letakan tinja di duburnya.

 

d. Pemanas kandang

Unggas termasuk ke dalam hewan berdarah dingin. Suhu tubuhnya sangat tergantung pada suhu lingkungan. Di masa awal pertumbuhan keberadaan pemanas dalam kandang sangat diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Selain itu, ayam belum memiliki bulu yang berfungsi untuk mempertahankan kehangatan tubuhnya. Pemanas kandang dapat menggunakan lampu.

 

e. Pakan

Pakan adalah campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

 

f. Obat-obatan, vitamin, dan hormon pertumbuhan

Obat-obatan diberikan jika diperlukan, yaitu untuk unggas yang sakit. Obat-obatan yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita oleh unggas. Obat juga diberikan sesuai dosis, jumlah, serta waktu yang tepat. Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan, menjaga kesehatan unggas, sedangkan hormon pertumbuhan berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan unggas. Secara alami, unggas dapat tumbuh sehat jika mendapatkan pakan dalam jumlah yang cukup.

 

g. Peralatan panen

Peralatan panen diperlukan untuk mempermudah dan mempercepat panen. Di samping itu, peralatan panen dapat digunakan untuk mencegah telur yang dihasilkan tidak pecah dan rusak. Peralatan panen yang paling umum adalah wadah untuk mengumpulkan telur yang telah dipanen, seperti ember, baskom, atau keranjang.

 

2. Teknik budi daya unggas petelur

Kegiatan budi daya ayam petelur meliputi:

a. Penyediaan kendang

b. Penyediaan bibit

c. Penyediaan pakan

d. Pemeliharaan

e. Panen

f. Pasca panen

 

C. Penghitungan Harga Jual Produk Hasil Budi Daya Unggas Petelur

Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah full costing dan pendekatan kedua adalah variable costing.

 

1. Full Costing

Pendekatan full costing memperhitungkan semua unsur biaya produksi, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi dan biaya overhead (tetap dan variabel), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

 

2. Variable Costing

Pendekatan variable costing memisahkan penghitungan biaya produksi yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi tetap, dan biaya umum tetap.

 

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga pendekatan.

1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply Demand Approach)

Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

 

2. Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)

Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (Market Approach)

Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan sosial budaya.

 

D. Media Promosi Produk Hasil Budi Daya Unggas Petelur

Pengertian dan Jenis-jenis Promosi Hasil Budi Daya Unggas Petelur

Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price, dan promotion atau dikenal pula dengan sebutan 4P.

Promosi produk dapat dilakukan diantaranya dengan mengadakan kegiatan di suatu lokasi, promosi melalui poster atau iklan di media cetak, radio, maupun media sosial.

 

Tujuan promosi adalah untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat pembeli membeli produk.

Media promosi dapat dikelompokkan menjadi promosi Above The Line dan Bellow The Line. Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan, seperti iklan di media cetak, iklan radio, poster. Promosi Bellow the Line adalah promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya mengadakan kegiatan festival unggas petelur, atau demo memasak untuk menunjukkan kualitas unggas petelur dan hasilnya.

 

E. Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Hasil Budi Daya Unggas Petelur

Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi), nama dan keterangan teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang akan diperoleh toko).

 

 

Demikianlah ringkasan materi prakarya kelas 12 SMA Bab 3 tentang Wirausaha Produk Budi Daya Unggas Petelur yang akan di pelajari pada aspek budidaya materi semester 1. Semoga dengan adanya ringkasan materi tersebut, maka memudahkan para guru dan siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan pembelajaran.

Sekian dan Terimakasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel