Rangkuman Materi IPA Kelas 7 Bab 6 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Materi Pelajaran IPA Kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” yang akan di pelajari pada pembelajaran di semester 2.

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran wajib yang nantinya akan di pelajari oleh seluruh siswa pada jenjang SMP kurikulum merdeka.

 


Di dalam mata pelajaran IPA siswa akan mempelajari tentang makhluk hidup maupun tak hidup. Selain itu nantinya siswa akan di berikan informasi mengenai keanekaragaman makhluk hidup yang ada di bumi. Tentunya mempelajari IPA sungguhlah sangat penting bagi seorang siswa agar bisa memilii pengetahuan tentang makhluk hidup.

 

Pada postingan kali ini admin akan memberikan sajian materi yang ada pada mata pelajaran IPA di jenjang SMP. Adapun materi yang akan admin sajikan disini ialah materi yang telah di ringkas atau di rangkum sehingga akan memudahkan siswa maupun guru yang akan menggunakannya dalam proses belajar mengajar.

 

Di kesempatan ini admin akan memberikan sebuah ringkasan atau rangkuman materi IPA Kelas 7 SMP kurikulum merdeka khususnya yang terdapat pada bab 6 semester 2 tentang “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia”.

 

Materi ringkasan IPA kelas 7 Bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” kurikulum merdeka yang akan admin berikan ini merupakan materi yang nantinya akan di pelajari pada pembelajaran di kurikulum merdeka. Jasi bagi anda yang di sekolahnya telah menggunakan kurikulum merdeka dan ingin memiliki sajian ringkasan materi IPA Kelas 7 Bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” maka anda bisa mnelihatnya pada artikel ini.

 

Adapun jenis-jenis materi yang nantinya akan di pelajari pada mata pelajaran IPA kelas 7 Bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” diantaranya yaitu sebagai berikut :

A.      Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan terhadap Suatu Organisme?

B.      Bagaimanakah Interaksi antara Komponen Penyusun Ekosistem?

C.      Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya?

D.      Bagaimana Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?

E.       Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayati?

 

Baiklah bagi anda yang ingin melihat ringkasan/rangkuman materi IPA Kelas 7 Bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” pada pembelajaran kurikulum merdeka, maka silahkan lihat selengkapnya di bawah ini:

 

BAB 6: EKOLOGI DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA

 

A. Bagaimanakah Pengaruh Lingkungan Terhadap Suatu Organisme?

1. Lingkungan Makhluk Hidup

Kecepatan pertumbuhan tanaman berbeda-beda untuk setiap perlakuan. Hal ini berarti lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan suatu organisme. Lingkungan mengacu pada segala sesuatu yang berada di sekitar organisme. Itu dapat dikategorikan sebagai lingkungan tanah (terestrial) atau lingkungan air (akuatik). Apapun lingkungannya, kemampuan organisme menopang hidup tergantung pada factor-faktor tertentu yang dapat diklasifikasikan sebagai benda tidak hidup (abiotik) atau benda hidup (biotik).

 

2. Lingkungan Abiotik

Tanaman sangat sensitif terhadap kondisi tanah, kualitas air dan udara yang tersedia. Jenis tumbuhan yang hidup pada daerah tertentu sangat tergantung kepada faktor tak hidup (abiotik). Jadi, baik hewan maupun tumbuhan tergantung pada faktor abiotik, misalnya cahaya, suhu, air, kelembaban udara, pH dan salinitas.

 

3. Lingkungan Biotik

Kehidupan suatu organisme juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan faktor biotik, seperti tumbuhan, hewan atau organisme lainnya. Interaksi antara organisme ini mungkin bermanfaat atau bahkan merugikan bagi organisme itu sendiri, dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.

Interaksi antara makhluk hidup ini dapat berupa kompetisi, predasi atau hubungan interaksi lainnya.

 

B. Bagaimanakah Interaksi antara Komponen Penyusun Suatu Ekosistem?

1. Ekosistem

Ekosistem adalah suatu sistem dimana terjadi hubungan (interaksi) saling ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup maupun yang tidak hidup. Ilmu yang mengkaji hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan tak hidup di dalam suatu ekosistem disebut Ekologi.

 

Berikut ini gambar Ekosistem air kolam


Contoh faktor abiotik yang ada di ekosistem kolam tersebut adalah air, udara, suhu udara, pH, batu dan tanah. Adapun yang termasuk ke dalam faktor biotik adalah ikan, kura-kura, kumbang, rusa, burung, musang, katak dan bakteri.

 

Di dalam konsep ekologi terdapat tingkatan organisasi kehidupan mulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer.

v  Individu adalah makhluk hidup tunggal, contohnya sebatang pohon kelapa, satu ekor tikus dan seorang manusia.

v  Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu, misalnya serumpun bambu di kebun, sekumpulan kambing di padang rumput.

v  Komunitas adalah kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di area tertentu, misalnya seluruh organisme yang ada di sawah terdiri atas padi, tikus, belalang, burung dan ulat.

v  Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya yang saling memengaruhi, misalnya ekosistem danau terdiri atas organisme dan segala benda yang ada di dalamnya.

v  Bioma adalah ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang khas, misalnya bioma gurun, bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis.

v  Biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan.

 

Terdapat banyak tempat hidup di dalam sebuah bioma. Tempat hidup suatu organisme disebut dengan habitat.

 

2. Aliran Energi

Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Hewan mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Adapun tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya Matahari melalui proses fotosintesis. Sesuai hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

 

Energi cahaya dari Matahari diubah oleh tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Energi tersebut berpindah ke organisme lainnya melalui proses rantai makanan.

 

Rantai makanan adalah proses perpindahan energi dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan dimakan

 

Berikut ini gambar Rantai makanan:


Tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Adapun belalang, katak, ular dan elang disebut konsumen karena mendapatkan makanan dari organisme lainnya. Belalang berperan sebagai konsumen I, katak sebagai konsumen II, ular sebagai konsumen III dan elang sebagai konsumen IV (konsumen puncak). Jika semua makhluk hidup tersebut mati, maka akan diuraikan menjadi senyawa anorganik melalui proses penguraian oleh organisme dekomposer. Contoh dekomposer adalah bakteri dan jamur.

 

Rantai makanan tidak berdiri sendiri. Beberapa rantai makanan di dalam suatu ekosistem saling berhubungan membentuk jaring-jaring makanan.

Berikut ini gambar Jaring-jaring makanan:


Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem.

 

3. Daur Biogeokimia

Air merupakan salah satu senyawa yang memiliki siklus atau daur. Di alam unsur-unsur kimia beredar melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan. Proses tersebut terjadi berulang-ulang.

Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup.

Air memiliki siklus, seperti tampak pada gambar di bawah ini:



4. Interaksi Antarkomponen Ekosistem

Interaksi antar– komponen ekosistem tidak hanya terjadi antara makhluk hidup saja. Interaksi dapat juga terjadi antara komponen abiotik dengan abiotik lainnya.

Jenis-jenis interaksi yang umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis.

v  Kompetisi merupakan suatu interaksi yang merugikan kedua makhluk hidup yang terlibat. Interaksi ini terjadi ketika dua organisme atau bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang sama dan terbatas, misalnya hidup di habitat dan sumber makanan yang sama. Contohnya adalah persaingan antartumbuhan mendapatkan cahaya Matahari, nutrisi dan air.

v  Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan terhadap satu pihak, sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Predasi merupakan interaksi antara satu makhluk hidup yang memangsa makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah burung yang memangsa belalang.

v  Herbivori merupakan interaksi yang melibatkan antara herbivora dengan produsen. Salah satu pihak akan dirugikan atau diuntungkan dalam interaksi herbivori ini. Contohnya adalah belalang yang memakan rumput.

v  Simbiosis dalam ruang lingkup ini mempelajari mengenai hubungan erat antarpopulasi yang menempati habitat yang sama.

Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu parasitisme, mutualisme dan komensalisme.

1.       Parasitisme adalah hubungan ketika salah satu organisme yang disebut parasit mendapatkan keuntungan, sedangkan organisme lain yang disebut inang dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme adalah benalu yang hidup di pohon serta cacing perut pada tubuh manusia.



2.       Mutualisme adalah hubungan yang menguntungkan kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga.



3.       Komensalisme adalah hubungan yang menguntungkan salah satu pihak tetapi pihak lainnya tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian. Contoh simbiosis komensalisme adalah tanaman anggrek yang menempel pada batang pohon.


 

C. Apa Perbedaan Keanekaragaman Hayati Indonesia dengan di Belahan Dunia Lainnya?

1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia terkenal memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Indonesia memiliki banyak bioma seperti bioma hutan hujan tropis, savana, pantai, dan padang rumput. Hal ini ditunjang oleh lokasi geografis yang terletak di garis ekuator yang menerima cahaya Matahari sepanjang tahun dan curah hujan yang tinggi.

 

Wallace membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi dua wilayah, yaitu fauna wilayah barat (orientalis) dan fauna wilayah timur (australis). Adapun Webber membagi persebaran fauna di Indonesia menjadi tiga wilayah, yaitu fauna wilayah barat, peralihan dan timur.

 

2. Ancaman Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Banyak flora dan fauna khas Indonesia yang terancam eksistensinya akibat kegiatan manusia dan bencana alam, seperti penggundulan hutan (deforestasi), kebakaran hutan, banjir dan kekeringan.

 

D. Bagaimanakah Pengaruh Manusia terhadap Ekosistem?

1. Pertanian dan Produksi Pangan

Salah satu kegiatan manusia yang telah dilakukan selama ribuan tahun adalah bercocok tanam untuk menyediakan kebutuhan pangan. Kegiatan manusia di bidang pertanian turut memengaruhi ekosistem di dunia. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi perairan dan penurunan kesuburan tanah. Banyak organisme non-target yang terbunuh akibat penggunaan pestisida.

 

2. Kerusakan Habitat

Perkebunan bukanlah habitat alami. Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, di antaranya untuk lahan kelapa sawit. Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pemukiman turut serta menyebabkan kerusakan habitat.

 

3. Polusi

Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi di mana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam.

 

Dampak dari polusi menyebabkan banyak peristiwa di dunia, misalnya hujan asam dan pemanasan global. Hujan asam terjadi akibat polutan sulfur oksida dan nitrogen oksida yang bereaksi dengan air di udara. Hujan asam dapat menyebabkan hutan rusak, jembatan mudah berkarat dan patung banyak yang rusak.

 

Adapun pemanasan global terjadi akibat terakumulasinya gas karbon dioksida di udara sehingga menyebabkan terperangkapnya energi cahaya Matahari di Bumi. Suhu Bumi menjadi meningkat sehingga kutub mencair, permukaan air laut naik, musim yang sulit diprediksi dan gagal panen.

 

4. Konservasi

Kegiatan manusia yang dapat memperlambat kepunahan organisme adalah dengan melakukan kegiatan konservasi. Kegiatan yang berwawasan lingkungan dapat memperlambat penurunan keanekaragaman hayati.

 

Beberapa kegiatan konservasi yang dapat dilakukan di antaranya adalah penggunaan energi alternatif, daur ulang sampah, pengolahan limbah dan penghijauan.

 

E. Mengapa Harus Dilakukan Konservasi Keanekaragaman Hayati?

1. Manfaat Konservasi

Konservasi adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang dilakukan secara bijaksana untuk menjaga kesinambungan persediaan hayati dengan meningkatkan dan memelihara kualitas keanekaragaman nilainya. Konservasi merupakan suatu kegiatan memanajemen antara kehidupan manusia dengan sumber daya alam agar tercipta kehidupan bisa tetap dipertahankan dan dilestarikan.

 

Manfaat konservasi dapat dilihat dari aspek ekologi dan ekonomi.

  • Manfaat secara ekologi adalah terlindunginya keanekaragaman hayati melalui keseimbangan ekosistem, sehingga terbebas dari ancaman kepunahan.
  • Manfaat secara ekonomi adalah tersedianya sumber sandang, pangan dan papan yang berkelanjutan.

 

2. Metode Konservasi

Secara umum, metode konservasi lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu konservasi secara in-situ dan eks situ.

·         Metode Konservasi in-situ adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, baik berupa flora ataupun fauna, yang dilakukan di habitat asli spesies tersebut.

Tujuan penetapan kawasan konservasi adalah untuk mengurangi resiko kerusakan pada habitat tertentu, sehingga tidak mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna.

·         Metode konservasi eks-situ adalah upaya pelestarian keaneragaman hayati yang dilakukan di luar habitat aslinya. Lingkungan konservasi secara eks-situ merupakan lingkungan buatan manusia. Konservasi eks-situ menjadi alternatif apabila habitat asli dari suatu spesies sudah rusak, sehingga tidak layak lagi untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsinya juga butuh waktu yang lama.

Contoh bentuk konservasi eks-situ adalah penangkaran dan kebun binata

 

Demikianlah ringkasan / rangkuman materi IPA kelas 7 SMP Bab 6 tentang “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” yang akan di pelajari di semester 2 kurikulum merdeka. Seluruh hasil ringkasan tersebut tentunya telah di sesuaikan dengan materi yang ada pada buku siswa IPA kelas 7 kurikulum merdeka.

 

Semoga rangkuman materi IPA Terpadu kelas VII SMP kurikulum merdeka bab 6 “Ekologi Dan Keanekaragaman Hayati Indonesia” yang telah admin berikan diatas dapat membantu siswa dan guru yang akan belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) di kelas 7 SMP kurikulum merdeka.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel