Rangkuman Prakarya Kelas 11 BAB 3 Semester 1

Kherysuryawan.id – Ringkasan materi prakarya dan kewirausahaan kelas 11 BAB 3 semester 1 tentang Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi.

Salam pendidikan,

Sahabat pendidikan yang Budiman, pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sebuah ringkasan materi yang tentunya akan sangat di butuhkan baik oleh para guru maupun oleh siswa yang akan menggunaakannya sebagai bahan pembelajaran.

 

Ringkasan materi yang akan saya bagikan pada postingan ini yaitu ringkasan atau rangkuman materi prakarya dan kewirausahaan kelas 11 SMA yang ada pada bab 3 di semester 1. Adapun ringkasan materi yag akan disajikan disini yaitu bersumber dari buku siswa prakarya kelas 11 SMA edisi revisi terbaru kurikulum 2013.

 

Pada pembelajaran prakarya dan kewirausahaan (PKWU) ada 4 jenis aspek yang akan menjadi materi inti bagi siswa yang akan mempelajarinya, diantaranya yaitu sebagai berikut :

1.      Kerajinan

2.      Rekayasa

3.      Budi daya

4.      Pengolahan

 

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang materi prakarya yang ada pada kelas 11 semester 1 khususnya pada BAB 3.

Adapun materi yang akan di pelajari pada mata pelajaran Prakarya kelas 11 BAB 3 ini yaitu sebagai berikut :

A. Perencanaan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

B. Penerapan Sistem Pembenihan Ikan Konsumsi berdasarkan Daya Dukung Wilayah

C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

D. Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

E. Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

 

Dalam mempelajari materi prakarya yang ada pada bab 3 kelas 11 semester 1 ini maka ada beberapa tujuan yang diharapkan untuk bisa dicapai oleh peserta didik, diantaranya yaitu sebagai berikut ;

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1.  Mengidentifikasi potensi usaha pembenihan ikan konsumsi di wilayah setempat dan lainnya berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan.

2.  Merancang produksi benih ikan konsumsi dan pengemasannya dengan menerapkan prinsip perencanaan produksi serta menunjukkan perilaku santun, jujur, percaya diri, bertanggung jawab, dsiplin, dan mandiri.

3.  Membuat produksi benih ikan konsumsi dan pengemasannya berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya berdasarkan orisinalitas ide dan cita rasa estetis diri sendiri.

4.  Menghitung titik impas (break event point) usaha pembenihan ikan konsumsi yang ada di wilayah setempat dan lainnya untuk membangun semangat berwirausaha.

5.  Melakukan promosi usaha pembenihan ikan konsumsi di wilayah setempat dengan sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggungjawab, kreatif dan inovatif

6.  Membuat laporan kegiatan usaha pembenihan ikan konsumsi berdasarkan analisis kegiatan usaha budidaya di wilayah setempat dan lainnya.

 

Baiklah berikut ini rangkuman/ringkasan materi prakarya dan kewirausahaan yang akan di pelajari pada bab 3 kelas 11 semester 1 :


Bab 3 Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi


A. Perencanaan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Ide dan Peluang Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Segmen usaha budidaya ikan berdasarkan proses produksinya, dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu usaha pembenihan, pendederan, dan pembesaran ikan.

-  Usaha pembenihan merupakan suatu tahapan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan.

-  Usaha pembesaran merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah ikan berukuran konsumsi.

-  Usaha pendederan merupakan kegiatan perikanan yang outputnya adalah benih ikan tetapi ukurannya lebih besar dari output pembenihan.

 

2. Sumberdaya yang dibutuhkan dalam Pembenihan Ikan Konsumsi

Sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha pembenihan ikan konsumsi adalah :

a. Man (manusia)

Sumber daya manusia adalah faktor daya yang berasal dari manusia. Dalam sebuah kegiatan usaha, manusia adalah faktor paling penting. Karena sebagai pelaku utama yang melaksanakan proses untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

 

b. Money (uang)

Uang adalah faktor yang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi, seperti untuk pembelian bahan baku yang akan diolah, perawatan mesin produksi ataupun gaji para karyawan.

 

c. Material (bahan)

Material adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha, terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi, dan bahan jadi.

 

d. Machine (peralatan) 

Machine berasal dari bahasa Inggris yang artinya mesin. Mesin adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, alat-alat yang mendukung proses produksipun juga menjadi lebih canggih, sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga.

 

e. Method (cara kerja)

Metode adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah proses produksi.

 

f. Market (pasar)

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran usaha. Jika proses produksi dihentikan maka pengusaha akan kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, pengusaha harus mengetahui produk seperti apa yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen sehingga dapat dipasarkan dengan baik.

 

g. Information (Informasi)

Informasi juga dibutuhkan agar usaha menjadi lebih lancar dan berkelanjutan. Proses produksi tidak akan berkembang dengan baik jika tidak memiliki informasi pasar produk usaha dari seorang professional maupun dari berbagai media, seperti internet, buku, majalah maupun koran.

 

3. Perencanaan usaha Pembenihan Ikan Konsumsi Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok pokok pikiran sebagai berikut:

a. Nama perusahaan

b. Lokasi

c. Komoditi yang diusahakan

d. Konsumen yang dituju

e. Pasar tujuan

f. Partner yang diajak kerjasama

g. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

h. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

i. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

j. Penyebaran promosi

 

4. Kebutuhan pasar terhadap Benih Ikan Konsumsi

Sumberdaya perikanan Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Potensi perikanan di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal, namun produksi budi daya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kenaikan jumlah produksi ikan berpengaruh langsung terhadap kenaikan konsumsi ikan penduduk Indonesia per kapita per tahun.

 

Tingkat konsumsi ikan penduduk Indonesia pada tahun 2001 sebesar 9,96 kg/ kapita/tahun meningkat menjadi 17,01 kg/kapita/tahun pada tahun 2005. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (2013), tingkat konsumsi ikan pada tahun 2010 - 2012 rata-rata mengalami kenaikan hingga 5,44 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan benih ikan terus meningkat, sehingga dipastikan usaha pembenihan akan terus berkembang dengan pesat.

 

B. Penerapan Sistem Pembenihan Ikan Konsumsi berdasarkan Daya Dukung Wilayah

1. Aneka Produk Ikan Konsumsi

Berikut ini gambar jenis-jenis ikan konsumsi:



Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber pangan. Ikan konsumsi dapat diperoleh salah satunya dari proses budi daya. Contoh ikan konsumsi yang sering dibudidayakan antara lain: lele, gurami, nila, mas, bawal, patin, dan jenis lainnya. Ikan-ikan tersebut dapat dibedakan berdasarkan morfologinya. Pengenalan struktur ikan tidak terlepas dari morfologi ikan, yaitu bentuk tubuh ikan sebagai ciri-ciri yang mudah dilihat dan diingat. Morfologi ikan sangat berhubungan dengan habitat ikan tersebut.

 

a. Ikan lele lokal (Clarias batrachus)

Lele lokal merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan ciri-ciri tubuh memanjang dan kulit licin, serta identik dengan warna punggung hitam dan warna perut (abdomen) putih keabu-abuan.

Lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Berdasarkan kebiasaan makan, lele merupakan hewan karnivora yaitu golongan ikan yang sumber makanan utamanya berasal dari bahan hewani.

 

b. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Ikan Nila merupakan jenis ikan konsumsi yang hidup di air tawar, merupakan ikan hasil introduksi dari Afrika Bagian Timur pada tahun 1969. Teknik budidaya nila relatif mudah, sehingga sangat layak dilakukan pada semua skala usaha (rumah tangga, mikro, kecil, menengah, dan besar).

 

c. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuningan/keperak-perakan. Ikan Gurami mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi dengan cita rasa yang enak sehingga digemari banyak orang dari berbagai kalangan di dalam dan luar negeri.

 

d. Ikan Bawal (Colossoma Macropomum )

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi, paling banyak dibudidayakan di daerah Jawa. Bawal mempunyai beberapa keistimewaan, diantaranya pertumbuhan cukup cepat, nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora), lebih banyak makan dedaunan, daya tahan yang tinggi terhadap kondisi limnologi yang ekstrim, dengan citarasa daging yang sangat enak hampir menyamai daging ikan gurami.

 

2. Manfaat Ikan Konsumsi

Dari sebuah riset studi pada tahun 2006 yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, diketahui bahwa tingkat kematian akibat penyakit jantung pada orang dewasa yang makan ikan dua kali sepekan, lebih rendah (36%) daripada mereka yang makan ikan sedikit atau tidak sama sekali. Ikan merupakan sumber makanan penting karena mengandung dua asam lemak omega-3, yaitu Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA). Omega-3 membantu menurunkan tekanan darah yang akan menjaga kesehatan jantung. Tubuh tidak memproduksi omega-3, harus didapatkan melalui asupan makanan.

 

3. Perencanaan Produksi

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat membuat rencana usaha pembenihan ikan konsumsi:

a. Pilih lokasi usaha yang dekat dengan sumber air, bahan/peralatan usaha, tenaga kerja, serta dekat dengan lokasi pemasaran.

 

b. Tentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan. Ikan yang dibudidayakan dapat lebih dari satu jenis. Penentuan jenis ikan akan menentukan kesiapan yang diperlukan dalam pelaksanaan usaha budi daya ikan.

 

c. Urus izin dan daftarkan usaha pada instansi terkait.

 

d. Membangun wadah budi daya ikan (tergantung pada jenis ikan yang dipilih).

 

e. Kembangkan satu areal budi daya ikan dengan membangun kolam pembenihan.

 

f. Dapatkan pasar dan kembangkan jaringan pemasaran.

 

g. Harus dapat mengelola keuangan dengan baik dan benar

 

4. Kebutuhan Alat dan Bahan

a. Alat penunjang pembenihan

Kegiatan pembenihan ikan lele tidak membutuhkan perlatan yang rumit.

Peralatan yang digunakan dalam proses pembenihan ikan lele sebagai berikut: 1) Peralatan pengadaan air bersih seperti pompa air atau pompa celup (aerator), 2) Pemijahan ikan lele seperti kakaban, 3) Pendederan benih ikan lele seperti blower, dan 4) Pemanenan atau penyortiran benih ikan lele seperti seser. 5) Pengemasan benih ikan lele seperti plastik, sterofoam, dan tabung oksigen.

 

b. Bahan penunjang pembenihan

Sebelum melakukan pembenihan ikan lele, perlu menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan tergantung pada proses pembenihan yaitu persiapan sarana dan prasarana (media pemijahan indukan), pemeliharaan induk, pemijahan/pembenihan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva dan benih.

 

5. Proses Produksi Ikan Konsumsi

a. Proses Pembenihan Ikan Lele

Pembenihan adalah suatu tahap kegiatan dalam budi daya yang sangat menentukan tahap kegiatan selanjutnya yaitu pembesaran. Pembenihan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk menghasilkan benih dan selanjutnya menjadi komponen input untuk kegiatan pembesaran.

 

Berikut merupakan diagram alir proses produksi pembenihan ikan konsumsi mulai dari persiapan sarana dan prasarana sampai pemeliharaan larva dan benih seperti diperlihatkan pada Gambar di bawah ini :

 

b) Pemeliharaan induk

Pemeliharaan induk bertujuan untuk menumbuhkan dan mematangkan gonad (sel telur dan sperma).  Penumbuhan dan pematangan dapat dipacu dengan pendekatan pengendalian kondisi lingkungan, pakan berkualitas, dan hormonal. Pada pendekatan lingkungan, media hidup dibuat seoptimal mungkin sehingga nafsu makan ikan meningkat di dalam wadah pemeliharaan

 

c) Pemijahan/pembenihan

Pemijahan/pembenihan adalah proses pembuahan telur oleh sperma. Telur dihasilkan oleh induk betina dan sperma dihasilkan oleh induk jantan. Induk betina yang telah matang gonad berarti siap melakukan pemijahan. Proses pemijahan/pembenihan dapat berlangsung secara alami dan buatan. Pemijahan/pembenihan ikan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembenihan alami dan buatan.

 

d) Penetasan telur

Penetasan telur bertujuan untuk mendapatkan larva, untuk itu telur hasil pemijahan diambil dari bak pemijahan kemudian diinkubasikan dalam media penetasan/wadah khusus (wadah penetasan).  Wadah ini berbentuk bak, tangki, akuarium, kolam atau ember berukuran besar.

 

e) Pemeliharaan larva dan benih

Pemeliharaan larva merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan usaha pembenihan karena sifat larva merupakan stadia paling kritis dalam siklus hidup biota budi daya, termasuk tahapan yang cukup sulit.

 

6. Pemeriksaan kualitas hasil produksi Ikan Konsumsi

Pengendalian kualitas proses produksi merupakan usaha mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk. Pengendalian kualitas bertujuan agar hasil atau produk sesuai dengan spesikasi yang direncanakan (memuaskan konsumen).

 

Pengendalian kualitas dapat dilakukan melalui 3 (tiga) tahap, yaitu :

a) Menentukan standar kualitas produk.

b) Mengadakan tindakan koreksi.

c) Merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk menilai standar yang telah ditetapkan

 

7. Pengemasan Produk Ikan Konsumsi

a. Metode tertutup

Pengemasan sistem tertutup yaitu pengemasan ikan hidup dengan menggunakan tempat atau wadah tertutup, udara dari luar tidak dapat masuk kedalam media tersebut.  Pengemasan dengan  metode ini dapat dilakukan pada pengangkutan jarak jauh dalam waktu relatif lama.

 

b. Metode terbuka

Pengemasan dengan metode terbuka yaitu sistem pengemasan ikan hidup yang diangkut dengan wadah atau tempat yang menggunakan media air yang masih dapat berhubungan dengan udara bebas. Pengemasan metode terbuka dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat yang tidak memerlukan waktu lama.

 

C. Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Pengertian Titik Impas (Break Even Point) 

BEP (Break Event Point) adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisis BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan atau pun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

 

2. Manfaat dari BEP

Secara umum manfaat BEP sebagai berikut :

a. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.

b. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

c. Mengukur dan menjaga agar penjualan dan tingkat produksi tidak lebih kecil dari BEP.

d. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.

e. Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.

 

3. Menghitung BEP

Produksi minimal usaha harus menghasilkan atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (titik impas). Analisa BEP merupakan alat analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan ataupun kerugian.

 

D. Promosi Produk Hasil Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan  serta meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. 

 

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan sebagai “proses berlanjut” karena dapat menumbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

 

2. Tujuan Strategi Promosi Penjualan

Berbagai macam strategi promosi pun dilakukan para pelaku usaha untuk menarik minat calon konsumennya dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap brand image produknya. Misalnya saja promosi besar-besaran melalui potongan harga (diskon khusus), memberikan sampel gratis untuk produk-produk terbaru, atau sekedar memberikan pelayanan khusus bagi para konsumen yang membeli produk dalam jumlah yang cukup banyak.

 

Berikut adalah beberapa tujuan utama mempromosikan sebuah produk.

a) Memberikan daya tarik khusus bagi para pelanggan

b) Meningkatkan angka penjualan

c) Membangun loyalitas konsumen

 

3. Fungsi Strategi Promosi Penjualan

Berikut beberapa manfaat lain dari adanya kegiatan promosi :

a. Mengetahui produk yang diinginkan para konsumen

a. Mengetahui tingkat kebutuhan konsumen akan suatu produk

b. Mengetahui cara pengenalan dan penyampaian  produk hingga sampai ke konsumen

c. Mengetahui harga yang sesuai dengan kondisi pasaran

d. Mengetahui strategi promosiyang tepat kepada para konsumen

e. Mengetahui kondisi persaingan pasar dan cara mengatasinya

f. Menciptakan image sebuah produk dengan adanya promosi

 

4. Kegiatan Promosi Penjualan

Berikut beberapa cara promosi yang murah tapi tepat sasaran.

a. Mulut ke mulut atau testimonial

b. Promosi melalui jejaring social

c. Loyalty programs

d. Up-selling

e. Mengadakan suatu pameran

f. Blog dan video

g. Stiker promosi di tempat-tempat menunggu

 

E. Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

1. Pengertian Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Laporan adalah segala sesuatu, baik itu peristiwa atapun kegiatan yang dilaporkan dan dapat berbentuk lisan ataupun tertulis berdasarkan fakta atau peristiwa yang terjadi. Laporan memiliki berbagai jenis, seperti laporan perjalanan, laporan penelitian, dan laporan perjalanan. Pada hakikatnya, laporan perjalanan adalah cerita tentang perjalanan yang kita lakukan dan termasuk laporan nonformal karena tidak menggunakan sistematika standar laporan resmi.

 

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Pembenihan Ikan Konsumsi

Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data, kebahasaan, dan bentuk laporan.

 

Dalam menganalisis laporan yang perlu diperhatikan hal-hal berikut.

a. Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.

b. Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.

c. Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.

d. Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.

e. Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).

f. Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.

g. Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).

 

Demikianlah rangkuman materi pelajaran prakarya dan kewirausahaan (PKWU) kelas 11 SMA yang terdapat pada BAB 3 semester 1 tentang Budidaya Pembenihan Ikan Konsumsi. Semoga ringkasan materi prakarya bab 3 semester 1 yang telah saya bagikan ini bisa membantu para guru dan siswa yang akan menggunakannya sebagai bahan untuk mempermudah dalam proses pembelajaran.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel