Soal+Pembahasan PPPK Terbaru Tahun 2023
Kherysuryawan.id – Soal dan pembahasan PPPK Kompetensi Teknis dan sosio kulturalTerbaru.
Halo sahabat pendidikan, pada kesempatan
kali ini admin kherysuryawan akan berbagi informasi yang sangat penting untuk
para peserta PPPK yang akan mengikuti seleksi ujian PPPK di tahun ini. Agar bisa
lulus dengan memperoleh nilai terbaik maka dibutuhkan sebuah usaha yang
tentunya ialah dengan cara belajar dan berlatih mengerjakan soal-soal latihan
PPPK.
Melalui postingan ini admin
kherysuryawan akan mencoba membagikan beberapa jenis soal PPPK yang sekirnya
bisa membantu anda dalam belajar dan berlatih dalam persiapan menghadapi
seleksi ujian PPPK di tahun ini. Seperti kita ketahui bahwa tidak lama lagi
akan dimulai seleksi penerimaan PPPK maka olehnya itu bagi anda yang ingin
berkompetisi diharapkan bisa mempersiapkan diri dari sekarang agar semuanya dapat
di persiapkan dengan matang sehingga pada saat menghadapi ujian seleksi
nantinya maka sudah memiliki bekal pengetahuan yang baik.
Perlu untuk diketahui bahwa Di tahun ini, PPPK guru tidak hanya akan
diikuti oleh guru honorer saja, melainkan juga calon guru yang sudah lulus
Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga akan ikut bersaing, olehnya itu maka persaingan
akan semakin menjadi ketat. Namun jika anda sudah memiliki persiapan yang baik
dan sudah terus berlatih mengerjakan latihan soal-soal PPPK maka anda tentunya
sudah siap untuk menghadapi semuanya.
Tahukah anda bahwa nantinya
aka nada beberapa jenis soal yang akan di gunakan dalam seleksi PPPK
diantaranya ialah observasi diri, soal kompetensi teknis, pedogogik, social kultural.
Salah satu soal yang akan anda hadapi nantinya dalam seleksi PPPK adalah soal
PPPK kompetensi teknis guru. Nah melalui kesempatan ini admin kherysuryawan
akan membagikan beberapa kumpulan soal kompetensi teknis yang bisa anda gunakan
sebagai latihan persiapan menghadapi seleksi PPPK.
Berikut ini soal
latihan PPPK kompetensi teknis Terbaru :
SOAL KOMPETENSI
TEKNIS PPPK
SOAL 1
Teori yang
menyatakan bahwa peserta didik selama kegiatan belajar lebih ditekankan untuk
aktif berpikir, menyusun konsep-konsep serta memberi makna tentang hal-hal yang
dipelajari dan yang paling penting terwujudnya belajar adalah niat peserta
didik itu sendiri merupakan aliran dari teori?
a. Konstruktivis
b. Behavioristik
c. Humanistic
d. Sibernetik
e. Kognitivistik
Kunci jawaban: A
Pembahasan:
Teori belajar
konstruktivistik memahami belajar sebagai proses pembentukan (konstruksi)
pengetahuan oleh peserta didik itu sendiri. Pengetahuan ada di dalam diri
seseorang yang sedang mengetahui (Schunk, 1986). Dengan kata lain, karena
pembentukan pengetahuan adalah peserta didik itu sendiri, peserta didik harus
aktif selama kegiatan pembelajaran, aktif berpikir, menyusun konsep, dan
memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling
menentukan terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar peserta didik itu
sendiri.
Sementara peranan
guru dalam belajar konstruktivistik adalah membantu agar proses
pengkonstruksian pengetahuan oleh peserta didik berjalan lancar. Guru tidak
mentransfer pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu peserta
didik untuk membentuk pengetahuannya sendiri dan dituntut untuk lebih memahami
jalan pikiran atau cara pandang peserta didik dalam belajar.
SOAL 2
Apabila dalam
proses belajar peserta didik melakukan sesuatu sampai dengan mendapatkan respon
yang tepat dan sesuai dengan apa yang diinginkan serta menghilangkannya apabila
dirasakan tidak sesuai, hal ini merupakan prinsip belajar dari?
a. Konseptualisasi
b.
Conditioning
c. Trial and error
d. Stimulus respon
e. Shaping
Kunci jawaban: C
Pembahasan:
Metode coba-coba
merujuk kepada upaya atau metode untuk mencapai sebuah tujuan melalui berbagai
macam cara. Upaya ini yang dilakukan tersebut dilakukan beberapa kali hingga
akhirnya mendapatkan cara yang paling sesuai. Kesalahan atau kekeliruan dicatat
untuk dievaluasi dan sebagai bahan pembelajaran
SOAL 3
Peserta didik
diminta untuk membuat dugaaan pada populasi hewan langka yang semakin sedikit
hal ini termasuk kegiatan untuk mengembangkan kecerdasan?
a. Visual spasial
b. Verbal
linguistic
c. Naturalis
d. Logis
matematis
e. Kinestetis
Kunci jawaban:
D
Pembahasan:
Macam-macam
kecerdasan:
a.
Kecerdasan visual-spasial
Gemar bermain puzzle dan
pandai menggambar adalah beberapa tanda dari kecerdasan visual-spasial. Anak
yang memiliki jenis kecerdasan majemuk ini memiliki kemampuan visualisasi yang
sangat baik. Anak akan terlihat mudah untuk mengingat gambar, arah di peta,
video, dan sebagainya. Anak juga lebih mudah untuk melihat suatu pola daripada
teman-teman sebayanya.
b.
Kecerdasan interpersonal
Apakah anak Anda
selalu berhasil membina hubungan baik dengan orang sekitarnya dan pintar dalam
berbicara dengan teman-temannya? Bisa jadi anak Anda memiliki kecerdasan
interpersonal. Jenis kecerdasan majemuk yang satu ini ditandai dengan kemampuan
anak untuk mengerti dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Pintar
berbicara dan mampu menjaga hubungan baik adalah salah satu ciri khas dari
jenis kecerdasan anak ini.
c.
Kecerdasan naturalis
Tidak semua anak
senang menjelajahi dan menelusuri alam terbuka serta spesies-spesies di
sekitarnya, jika Anak Anda senang melakukan hal tersebut, mungkin anak Anda
memiliki kecerdasan naturalis. Jenis kecerdasan naturalis merupakan jenis
kecerdasan yang cukup unik. Anak yang memiliki jenis kecerdasan ini senang
mengeksplorasi lingkungannya, beraktivitas di alam bebas, dan mudah dalam
mengumpulkan serta mengkategorikan informasi.Di masa depan, anak dengan jenis
kecerdasan naturalis berpotensi untuk menjadi seorang ahli biologi yang handal!
d.
Kecerdasan linguistik-verbal
Menulis dan
berbicara adalah dua hal yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Dibutuhkan
suatu kemampuan khusus untuk mampu merangkai kata-kata dalam bentuk lisan
maupun tertulis.Anak dengan kecerdasan linguistik-verbal memiliki kemampuan
tersebut. Anak dapat menjelaskan suatu hal dengan baik serta mampu memberikan
pidato yang menarik hati. Kata-kata dan bahasa adalah senjata terkuat dari
anak.
e. Kecerdasan
kinestetik
Anak yang atletis
dan pandai menari adalah indikasi dari jenis kecerdasan kinestetik. Anak yang
mempunyai kecerdasan kinestetik memiliki kemampuan fisik dan koordinasi yang
baik. Olahragawan dan penari bukanlah satu-satunya profesi yang dapat
dilakukan. Menjadi pemahat dan aktor juga adalah jenis pekerjaan yang nantinya
bisa digeluti oleh anak
f. Kecerdasan
intrapersonal
Apakah anak Anda
senang menganalisis ide-ide, diri sendiri, maupun hubungannya dengan orang
lain? Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas dari jenis kecerdasan
intrapersonal.Berbeda dengan kecerdasan interpersonal, jenis kecerdasan anak
berupa kecerdasan intrapersonal meliputi kemampuan untuk introspeksi dan
refleksi diri. Anak menyadari apa yang terjadi dengan dirinya dan senang
menganalisis berbagai ide dan teori. Anak dengan kecerdasan intrapersonal
memiliki bakat untuk menjadi peneliti, filsuf, penulis, dan sebagainya.
g. Kecerdasan
logika-matematika
Dari 9 jenis
kecerdasan majemuk, kecerdasan logika-matematika anak mungkin adalah yang
paling mudah terlihat. Pintar berhitung dan matematika adalah ciri khas dari
jenis kecerdasan anak ini.Namun, tidak hanya pandai berhitung, anak dengan
kecerdasan logika-matematika umumnya tidak hanya senang berpikir mengenai
konsep abstrak berupa angka, tetapi juga mengenai pola atau hubungan
tertentu.Kecerdasan logika-matematika juga membantu anak untuk memiliki
kemampuan memecahkan masalah yang kompleks dengan baik.
h. Kecerdasan
musikal
Kecerdasan musikal
adalah salah satu jenis kecerdasan anak lainnya yang mudah untuk diamati.
Bermain alat musik dan pandai bernyanyi merupakan tanda yang menonjol dari
adanya jenis kecerdasan musikal pada anak.
i. Kecerdasan moral
Kecerdasan moral
adalah bagaimana anak mulai dapat membedakan mana yang benar dan yang salah
menggunakan sumber yang sudah dikumpulkan melalui emosi dan intelektual
anak.Melalui kecerdasan ini, sikap moral anak pun akan mulai berkembang
bersamaan dengan pengalaman yang pernah ia rasakan setiap harinya.
SOAL 4
Peserta didik dalam
suatu kelas gaya belajarnya beragam ada yang visual, auditori, dan kinestetik.
Namun kegiatan pembelajaran selama ini masih banyak yang konvensional-klasikal.
Agar dapat memenuhi ketiga gaya belajar tersebut, guru perlu?
a. Menggunakan
metode ceramah, diskusi, tanya jawab.
b. Menggunakan
media komik pembelajaran dan buku paket.
c. Menggunakan
program audio dan modul.
d. Menggunakan
media audio, video, dan percobaan.
e. Menggunakan
modul dan powerpoint.
Kunci jawaban: D
Pembahasan:
Gaya belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini juga
diungkapkan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013: 125) yaitu visual learners,
auditory learners, dan kinesthetic learners. Pertama, peserta didik visual
yaitu peserta didik yang belajarnya akan mudah dan baik jika melalui
visual/penglihatan. Atau dengan perkataan lain modalitas penglihatan menjadi
modal utama bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar ini.
Peserta didik
kelompok ini memiliki kesulitan jika pembelajaran dilakukan melalui presentasi
verbal tanpa disertai gambar-gambar atau simbol visual. Peserta didik bergaya
belajar visual memiliki kekuatan visual, sehingga seorang pendidik ketika
melakukan proses pembelajaran perlu menggunakan strategi pembelajaran dan media
yang dapat mempermudah proses belajar mereka.
Misalnya guru
ketika melakukan proses pembelajaran dapat menggunakan media visual seperti:
gambar, poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep, bagan, peta, film,
video, multimedia, dan televisi. Di samping itu peserta didik dapat diajak
untuk melakukan observasi/mengunjungi ke tempat-tempat seperti: museum dan tempat-tempat
peninggalan sejarah.
Kedua, peserta
didik auditori, yaitu mereka yang mempelajari sesuatu akan mudah dan sukses
melalui pendengaran. Alat dria pendengaran merupakan modal utama bagi peserta
didik bergaya belajar ini. Peserta didik yang bergaya belajar auditori akan
menyukai penyajian materi pembelajarannya melalui ceramah dan diskusi. Mereka
juga memiliki kekuatan mendengar sangat baik, senang mendengar dan kemampuan
lisan sangat hebat, senang bercerita, mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan,
mengenal banyak lagu dan bahkan dapat menirukannya secara cepat dan
lengkap.
Namun demikian
peserta didik yang bertipe belajar auditori mudah kehilangan konsentrasi ketika
ada suara suara ribut di sekitarnya, tidak suka pada tugas membaca, dan mereka
tidak suka pada jumlah kelompok yang anggotanya terlalu besar. Oleh karena itu
pendidik dalam melakukan proses pembelajaran selain melakukan
presentasi/ceramah juga dapat: 1) menggunakan media rekaman seperti kaset
audio/CD audio pembelajaran, 2) peserta didik diajak untuk berpartisipasi dalam
diskusi, 3) upayakan suasana belajar jauh dari kebisingan atau keributan, dan
4) dapat menggunakan musik untuk mengajarkan suatu topik/materi pelajaran
tertentu.
Ketiga, peserta
didik dengan gaya belajar kinestetik, adalah peserta didik yang melakukan
aktivitas belajarnya secara fisik dengan cara bergerak, menyentuh/meraba, dan
melakukan. Peserta didik tipe belajar melalui anggota tubuhnya atau menggunakan
fisik lebih banyak dari pada melihat dan mendengarkan, seperti senang
bergerak/berpindah ketika belajar, menggoyang goyangkan kaki, tangan, kepala,
gemar/suka menulis dan mengerjakan sesuatu dengan tangannya, banyak menggunakan
bahasa non verbal/bahasa tubuh, suka menyentuh sesuatu yang dijumpainya. Sebaliknya
peserta didik yang bergaya belajar kinestetik sulit berdiam diri dalam waktu
lama, sulit mempelajari sesuatu yang abstrak, seperti rumus- rumus, dan kurang
mampu menulis dengan rapi. Oleh karena itu jika pendidik menghadapi peserta
didik bergaya belajar kinestetik maka dalam proses pembelajarannya 1) dapat
menggunakan objek nyata untuk belajar konsep baru, dan 2) mengajak peserta
didik untuk belajar mengeksplorasi lingkungan.
SOAL 5
Kegiatan
pembelajaran yang diawali dengan pemberian rangsangan, mengidentifikasi
masalah, melakukan pengumpulan data dan mengolah data sehingga mampu memberikan
pembuktian dan menarik kesimpulan, sesuai dengan model pembelajaran?
a. problem
based learning
b. inquiry
learning
c. discovery
learning
d. integrated
learning
e. project
based learning
Kunci jawaban: C
Pembahasan:
Langkah kerja
(sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran
penyingkapan/penemuan adalah sebagai berikut:
1) Pemberian
rangsangan (stimulation);
2)
Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data
(data collection);
4) Pengolahan data
(data processing);.
5) Pembuktian
(verification); dan
6) Menarik
simpulan/generalisasi (generalization).
SOAL 6
Contoh penerapan
teori behaviorisme yang dilakukan oleh guru saat ini dalam media digital dalam
praktik pembelajaran adalah?
a. Internet dan
Powerpoint
b. Internet dan
media Zoom
c. Powerpoint dan
Microsoft Word
d. Google dan
Youtube
e. Powerpoint dan
multimedia
Kunci jawaban: E
Pembahasan:
Pada zaman modern
ini, aplikasi teori behavioristik berkembang pada pembelajaran dengan
Powerpoint dan multimedia. Pembelajaran dengan Powerpoint, cenderung terjadi
satu arah. Materi yang disampaikan dalam bentuk powerpoint disusun secara rinci
dan bagian-bagian kecil.
Sementara itu pada
pembelajaran dengan multimedia, peserta didik diharapkan memiliki pemahaman
yang sama dengan pengembang, materi disusun dengan perencanaan yang rinci dan
ketat dengan urutan yang jelas, latihan yang diberikan pun cenderung memiliki
satu jawaban benar.
Feedback pada pembelajaran dengan multimedia
cenderung diberikan sebagai penguatan dalam setiap soal, hal ini serupa dengan
program pembelajaran yang pernah dikembangkan Skinner (Collin, 2012). Skinner
mengembangkan model pembelajaran yang disebut “teaching machine” yang
memberikan feedback kepada peserta didik bila memberikan
jawaban benar dalam setiap tahapan dari pertanyaan tes, bukan sekadar feedback pada
akhir test.
SOAL 7
Guru mempelajari
latar belakang masalah, seluk beluk dan permasalahan peserta didiknya. ketika
kemudian guru memberikan informasi atau pengetahuan yang memadai peserta
didiknya, maka hal ini merupakan tahapan kreativitas dalam?
a. Iluminasi
b. Verifikasi
c. Inkubasi
d. Persiapan
meletakkan dasar
e. Produksi
Kunci jawaban:
D
Pembahasan:
Menurut Wallas
(Ali, 2014:51) keberhasilan orang-orang kreatif dalam mencapai ide, gagasan,
pemecahan, cara kerja, dan karya baru biasanya melewati beberapa tahapan
seperti berikut ini:
(1) Persiapan
meletakan dasar: mempelajari latar belakang masalah, seluk beluk dan
problematikanya. Pada tahapan ini diperlukan minat dan antusiasme untuk
memperoleh pengetahuan dan informasi sebagai persiapan untuk kreativitas. Guru
perlu memberikan informasi atau pengetahuan yang memadai kepada peserta didik
sebagai dasar pengembangan kreativitasnya.
(2) Inkubasi:
mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, santai. Mencari kegiatan
yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai masalah yang sedang
dihadapi. Pada tahap ini proses pemecahan masalah diendapkan dalam alam pra
sadar.
(3) Iluminasi:
tahap ini disebut sebagai tahap pemahaman, suatu tahap mendapatkan ide,
gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, dan jawaban baru.
(4)
Verifikasi/produksi: menghadapi dan memecahkan masalah-masalah praktis,
sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,
dan jawaban baru. Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah untuk mewujudkan ide
dan gagasan kreatif menjadi karya kreatif dan inovatif.
SOAL 8
Belajar merupakan
usaha pemberian makna oleh peserta didik kepada pengalamannya melalui asimilasi
dan akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan
mengarah kepada tujuan tersebut. Merupakan teori belajar?
a. Konstruktivisme
b. Humanisme
c. Behaviorisme
d. Sibernetik
e.
Kognitivisme
Kunci jawaban: A
Pembahasan:
Konstruktivisme (Karwono 2012:90) adalah salah satu
filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan
(konstruksi) si-belajar sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan
juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Belajar menurut konstruktivisme
adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pelajaran
yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimilikinya, sehingga
pengetahuannya dapat dikembangkan.
Proses belajar
menurut teori konstruktivistik pada bagian ini akan dibahas proses belajar dari
pandangan konstruktivistik, dan dari aspek-aspek si-belajar, peranan guru,
sarana belajar, dan evaluasi belajar. Proses belajar konstruktivistik, secara
konseptual, proses belajar jika dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai
perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar ke dalam diri siswa,
melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui
proses asimilasi dan akomodasi yang bermuara pada pemutakhiran struktur
kognitifnya.
Kegiatan belajar
lebih dipandang dari segi prosesnya daripada segi perolehan pengetahuan dari
fakta-fakta yang terlepas-lepas. Proses tersebut berupa “…..constructing and
restructuring of knowledge and skills (schemata) within the
individual in a complex network of increasing conceptual consistency…..”.
Pemberian makna
terhadap obyek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara
sendiri-sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan sosial
yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun di luar kelas.
Oleh sebab itu
pengelolaan pembelajaran harus diutamakan pada pengelolaan siswa dalam
memproses gagasannya, bukan semata-mata pada pengelolaan siswa dan lingkungan
belajarnya bahkan pada unjuk kerja atau prestasi belajarnya yang dikaitkan
dengan sistem penghargaan dari luar seperti nilai, ijazah, dan sebagainya. dan
sebagainya.
SOAL 9
Apabila peserta
didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka
strategi yang dilakukan guru adalah?
a. Mengidentifikasi
peserta didik baik yang sudah siap maupun yang belum siap untuk mengikuti
pembelajaran dengan proses berpikir tingkat tinggi
b. Tetap melakukan
kegiatan pembelajaran dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan
meminta peserta didik untuk fokus
c. Membentuk
kelompok peserta didik dengan kemampuan yang heterogen dalam proses
pembelajaran
d. Mengubah
perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan
peserta didik yang heterogen
e. Membangun
terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir tingkat rendah
menuju berpikir tingkat tinggi
Kunci jawaban: E
Pembahasan:
Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi terletak
pada konten/materi pembelajaran dan konteks peserta didik.
Apabila peserta
didik belum siap untuk melakukan keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka
perlu dibangun terlebih dahulu jembatan penghubung antara proses berpikir
tingkat rendah menuju berpikir tingkat tinggi.
Caranya adalah
dengan membangun skema dari pengetahuan awal yang telah diperoleh sebelumnya
dengan pengetahuan baru yang akan diajarkan.
Setelah terpenuhi,
maka guru perlu mempersiapkan sebuah situasi nyata yang dapat menstimulasi
proses berpikir tingkat tinggi dengan menciptakan dilema, kebingungan,
tantangan, dan ambiguitas dari permasalahan yang direncanakan akan dihadapi
peserta didik (King, Goodson & Rohani, 2006).
SOAL 10
Ada banyak model
pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan pendekatan
saintifik, satu di antaranya adalah model pembelajaran kooperatif (cooperative
learning). Pembelajaran kooperatif adalah....
a. Strategi
pembelajaran yang mengintegrasikan metode, bahan ajar dan media pembelajaran
secara sistematis
b. Strategi
pembelajaran yang terstruktur secara sistematis di mana siswa bekerjasama dalam
kelompok-kelompok kecil
c. Strategi
pembelajaran yang menyajikan situasi permasalahan kepada siswa dan dapat
berfungsi sebagai batu loncatan dalam penyelidikan
d. Strategi
pembelajaran individual yang terstruktur secara sistematis dimana siswa bekerja
masing-masing
e. Strategi
pembelajaran yang melibatkan perilaku koreksi diri
Kunci jawaban: B
Pembahasan:
Model pembelajaran
kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan eksistensi kelompok.
Setiap siswa dalam kelompok memiliki tingkat kemampuan yang berbeda (tinggi,
sedang dan rendah) dan jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda dan memperhatikan kesetaraan gender. Model pembelajaran
kooperatif mengutamakan kolaborasi dalam memecahkan masalah untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Selain soal kompetensi teknis, disini
admin kherysuryawan juga telah menyiapkan soal dan pembahasan untuk kompetensi
sosio kultural tes PPPK, berikut ini sajiannya :
SOAL SOSIO
KULTURAL TES PPPK TERBARU
1. Berinteraksi
dengan rekan kerja dan atasan di kantor dengan patut dan tidak melanggar norma
agama dan nilai-nilai luhur yang dianut masyarakat. Pernyataan tersebut adalah
contoh perilaku yang selaras dengan...
a. Melaksanakan peraturan,
kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari hari pada tataran
individu/pribadi
b. Bertingkah laku
sesuai dengan perkataan, berkata sesuai dengan fakta
c. Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan
organisasi
d. Semua jawaban
Salah
Jawaban : a. Melaksanakan peraturan, kode etik
organisasi dalam lingkungan kerja sehari hari pada tataran individu/pribadi
2. Setiap ASN wajib
memiliki kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) yang
ditetapkan untuk jabatannya. Misalnya, SKJ untuk Pelaksana dan Jabatan
Fungsional Pemula yaitu level 1.Berikut merupakan pernyataan deskripsi level 1
a. Mampu bertindak
sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas pribadi
b. Melaksanakan
peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari hari, pada
tataran individu/pnbadi
c. Berkata sesuai
dengan fakta
d. Bertingkah laku
sesuai dengan perkataan
Jawaban : a. Mampu bertindak sesuai nilai, norma, etika
organisasi dalam kapasitas pribadi
3. Konsisten
berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur
dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku
kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggung-jawab atas tindakan
atau keputusan beserta risiko yang menyertainya, merupakan definisi integritas
menurut...
a. Nilai-nilai
Kementorian Keuangan
b. Peraturan Menpan
RB nomor 38 tahun 2017
c. Kamus kompetensi
berdasarkan PMK Nomor 219 tahun 2017
d. Peraturan Menpan
RB nomor 48 tahun 2017
Jawaban :b.
Peraturan Menpan RB nomor 38 tahun 2017
4. Tindakan seorang
pegawai yang menginformasikan data yang bersifat rahasia kepada pihak yang
tidak berkepentingan. Pernyataan tersebut merupakan contoh perilaku yang
bertentangan dengan ..
a. Melaksanakan
peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada
tataran mdividu/pribadi
b. Tidak
menjanjikan/momberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi
c. Memberikan
informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi
d. Bertingkah laku
sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta
Jawaban : b. Tidak menjanjikan/momberikan sesuatu yang
bertentangan dengan aturan organisasi
5. Di kantor Anda,
Anda menemukan beberapa inventaris kantor yang rusak dan hanya anda yang
mengetahuinya. Bagaimana sikap Anda?
a. Saya diam saja,
karena saya bisa dituduh sebagai pelaku kalau melapor
b. Saya akan
memberitahu rekan saya
c. Saya selidiki
siapa yang melakukan pengrusakan itu
d. Melapor ke
bagian perlengkapan agar ditindaklanjut
Jawaban : d. Melapor ke bagian perlengkapan agar
ditindaklanjut
6. Kompetensi
Perekat Bangsa merupakan kompetensi dalam kelompok
a. Kompetensi teknis
b. Kompetensi
Manajerial
c. Kompetensi
Sosial Kultural
d. Kompetensi
tambahan selain ketiga kelompok di atas
Jawaban: c. Kompetensi Sosial Kultural
7. Indikator
perilaku Kompetensi Perekat Bangsa yang dipersyaratkan untuk ASNJabatan
Fungsional Guru Madya meliputi....
1) Menginisiasi dan
merepresentasikan pemenntah di lingkungan kerja dan masyarakat.
2) Mendayagunakan perbedaan untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan
organisasi.
3) Membuat program mengakomodasi perbedaan.
4) Melakukan pemetaan sosial di masyarakat, identifikasi potensi kesalahpahaman
karena keragaman budaya
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 1.2,dan 3
d. 1,2,3 dan 4
Jawaban : c. 1.2,dan 3
8. Pernyataan di
bawah ini yang bukan merupakan indikator perilaku level 1 ialah...
a. Bertingkah laku
sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta
b.Melaksanakan
peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada
tataran individu/pribadi
c. Memberikan
informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi
d. Tidak
menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi
Jawaban : c. Memberikan informasi yang dapat dipercaya
sesuai dengan etika organisasi
9. Demi kelancaran
acara esok hari, divisi saya diminta kerja lembur, padahal saya sudah berjanji
untuk mengantar ibu saya ke dokter. Yang seharusnya saya lakukan adalah...
a. Pulang lebih
cepat dengan pura-pura sakit
b. Mencoba menghubungi
ibu saya dan mengatakan saya akan sedikit terlambat
c. Lembur sampai
pekerjaan selesai
d. Meminta izin
kepada atasan untuk Mengantar ibu saya sebentar lalu kembali kerja
Jawaban : d. Meminta izin kepada atasan untuk Mengantar
ibu saya sebentar lalu kembali kerja
10. Kemampuan dalam
mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan
individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi perpanjangan tanganpemerintah dalam
mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan
masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia merupakan definisi dari ...
a. Kompetensi
Sosial Kultural
b. Kompetensi
Manajerial
c. Kompetensi
Teknis
d. Kompetensi
Perekat Bangsa
Jawaban : d. Kompetensi Perekat Bangsa
Demikianlah sajian
soal lengkap dengan kunci jawaban dan pembahasan untuk tes PPPK, semoga
postingan ini senantiasa bisa bermanfaat bagi anda yang akan menghadapi seleksi
PPPK di tahun ini, dan semoga anda bisa sukses di tahun ini.