Rangkuman PPKN Kelas 10 Unit 3 Bagian 3 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Kherysuryawan.id – Ringkasan Materi PPKN Kelas 10 SMA/SMK Bagian 3 Unit 3 “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia” merupakan materi semester 2 Kurikulum Merdeka.

Halo sahabat kherysuryawan yang berbahagia, pada postingan kali ini admin akan menyajikan informasi seputar materi pelajaran PPKN kelas 10 semester 2 yaitu materi yang ada pada Bagian 3 Unit 3 tentang “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia”.

 


Admin kherysuryawan sengaja membuat materi ini dalam bentuk ringkasan/rangkuman dengan harapan agar bisa memudahkan bagi guru dan siswa yang akan menggunakannya sebagai referensi dalam belajar. Dengan mempelajari materi yang telah di ringkas pastinya akan lebih memudahkan bagi pelajar dalam menggunakannya sebagai bahan belajar sebab materi yang telah di ringkas merupakan materi inti atau materi yang penting.

 

Sebagai informasi bahwa hasil ringkasan materi PPKN kelas 10 Bagian 3 Unit 3 “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia” yang telah admin kherysuryawan buat ini merupakan materi yang bersumber dari buku teks pelajaran PPKN kelas 10 SMA/SMK kurikulum merdeka.

 

Ada beberapa unit materi yang akan di pelajari di mata pelajaran PPKN kelas 10 di bagian 3 semester 2 kurikulum merdeka, diantaranya yaitu sebagai berikut :

Unit 1 Mengidentiikasi Identitas Individu dan Identitas Kelompok

Unit 2 Mengenali, Menyadari, dan Menghargai Keragaman Identitas

Unit 3 Kolaborasi Antar budaya di Indonesia

Unit 4 Pertukaran Budaya di Pentas Global

Unit 5 Belajar dari Kekayaan Tradisi

 

Pada kesempatan ini admin hanya akan fokus untuk memberikan ringkasan pada materi yang ada di Unit 3 “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia”.

Adapun tujuan pembelajaran dari materi ini yaitu sebagai berikut :

Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu menjelaskan Indonesia sebagai sebuah negara yang terbentuk dari keragaman budaya. Melalui pembelajaran di Unit 3, peserta didik juga diharap kan mampu mengidentiikasi pentingnya melakukan kolaborasi budaya yang ada di Indonesia.

 

Baiklah untuk melihat hasil ringkasan/rangkuman materi PPKN Kelas 10 SMA/SMK Unit 3 “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia” yang terdapat pada bagian 3 semester 2 kurikulum merdeka, maka di bawah ini sajian materinya :

 

Unit 3 Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia

Indonesia adalah negara yang memayungi berbagai kebudayaan di dalamnya. Kebinekaan budaya difasilitasi dan dimajukan. Tak hanya itu, Indonesia memfasilitasi segala macam ragam kebudayaan yang berkolaborasi dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan dari Aceh hingga Papua.

 

Kolaborasi merupakan sebuah kerja sama yang dilakukan, baik individu maupun kelompok. Mereka yang terlibat dalam kerja sama itu mendasarkan dirinya pada nilai yang disepakati, komitmen yang dijaga serta keinginan untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa perbedaan latar belakang budaya, tidak menghalangi siapapun untuk bisa bekerja bersama-sama.

 

Dengan semangat kolaboratif, jati diri yang berbeda itu bisa bergandengan tangan menciptakan prakarya kebudayaan. Karena bersifat kolaborasi, maka identitas-iden titas yang turut di dalamnya tidak kehilangan jati dirinya. Persis seperti gambaran tentang jati diri bangsa Indonesia yang berasal dari keragaman identitas yang masih sangat terjaga, meski dalam satu waktu, ada identitas yang secara bersama-sama dise pakati sebagai identitas nasional.

 

“Kasus Kekerasan yang Dipicu Masalah Keberagaman di Indonesia”

Konflik Ambon

Menurut Yayasan Denny JA, konflik Ambon, Maluku merupakan konflik terburuk yang terjadi di Indonesia setelah reformasi. Di mana telah menghi langkan nyawa sekitar 10.000 orang. Konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga 2003. Dalam konflik tersebut tercatat ribuan warga meninggal, ribuan rumah dan fasilitas umum termasuk tempat ibadah terbakar. Bahkan ratusan ribu warga harus meninggalkan rumahnya untuk me ngungsi dan meninggalkan Maluku atas konflik tersebut. Konik Ambon ber langsung selama empat tahun.

 

Konflik Sampit

Konflik Sampit, Kalimantan Tengah terjadi pada 2001. Konflik antaretnis tersebut berawal dari bentrokan antara warga Suku Dayak dan Suku Madura pada 18 Februari 2001. Diduga, konflik tersebut terjadi karena persaingan di bidang ekonomi. Pada konflik tersebut Komnas HAM membentu Komisi Penyelidikan Pelanggaran HAM Sampit. Menurut, Yayasan Denny JA, tercatat ada sekitar 469 orang meninggal da lam konflik tersebut. Sebanyak 108.000 orang harus mengungsi.

 

Kerusuhan Mei 1998

Kerusuhan yang berlangsung di Jakarta tersebut setidaknya banyak kor ban yang meninggal, pemerkosaan dan 70.000 orang harus mengungsi. Kerusuhan tersebut terjadi pada 13-15 Mei 1998.

kerusuhan tersebut dilatarbelakangi terpilihnya kembali Soeharto sebagi presiden pada 11 Maret 1998.

 

Konflik Ahmadiyah

Konflik Ahmadiyah berlangsung pada 2016-2017. Meski tidak menimbul kan korban jiwa yang besar, konflik tersebut mendapat sorotan media cukup kuat. Pasca konflik terjadi selama 8 tahun para pengungsi tidak jelas nasibnya. Mereka sulit memperoleh fasilitas pemerintah, seperti KTP.

 

Konflik Lampung

Konflik di Lampung Selatan telah menimbulkan korban meninggal 14 orang dan ribuan orang mengungsi. Konflik Lampung terjadi pada 2012

 

Konflik Poso

Konflik Poso, Sulawesi Tengah terjadi antara kelompok Muslim dengan Kelompok Kristen. Konflik tersebut terjadi pada akhir 1998 hingga 2001. Sejumlah rekonsiliasi dilakukan untuk meredakan konflik tersebut. Ke mudian munculnya ditandatangani Deklarasi Malino pada 20 Desember 2001.

 

Menilik Situasi Kasus Diskriminasi Terhadap Minoritas di Indonesia

Kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap kelompok minoritas di Indonesia tidak juga kunjung berakhir. Tidak hanya terus berulang, kasus-kasus ini juga jarang terselesaikan dengan baik. Terakhir, kasus kekerasan ini terjadi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (8/8/2020). Tindak kekerasan dan penyerangan di Solo tersebut dilakukan oleh seke lompok orang pada upacara Midodareni yang diselenggarakan di kediaman almarhum Segaf Al-Jufri, Jl. Cempaka No. 81, Kp. Mertodranan, Pasar Kliwon, Kota Surakarta, pada Sabtu, (8/8/2020).

 

Midodareni merupakan tradisi yang banyak dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mempersiapkan hari pernikahan.

Kejadian tersebut memperpanjang datar tindak diskriminasi dan intole ransi terhadap kelompok minoritas khususnya dalam kerukunan beragama.

 

MATERI INTI :

a.     Dengan mempelajari latar belakang demograis anggota BPUPK, kita bisa menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara yang mencerminkan semangat kolaborasi. Anggota BPUPK yang berasal dari agama dan suku yang berbeda, bersepakat untuk membentuk identitas nasional yang tidak mereleksikan semangat kelompok, tetapi juga sekaligus memayungi kebutuhan semua kelompok.

b.     Tindakan diskriminatif terhadap sesama anak bangsa yang berbeda suku, bahasa, golongan, dan agama, hakikatnya menyakiti diri kita sendiri.


Untuk melihat sajian materi hasil rangkuman pada Unit lainnya , maka silahkan lihat melalui judul di bawah ini :

👉👉 Materi & Rangkuman PPKN Kelas 10 SMA/SMK Lengkap Semua Unit Kurikulum Merdeka (DISINI)


Demikianlah informasi yang bisa admin kherysuryawan sampaikan mengenai rangkuman/ringkasan materi PPKN kelas 10 Unit 3 “Kolaborasi Antar budaya di Indonesia”. Semoga sajian materi hasil ringkasan ini bermanfaat bagi sahabat pendidikan dimanapun berada.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel